Liga 2

Nasib 29 Pemain Kalteng Putra di Liga 2: Gaji Tak Dibayar dan Dilapor ke Polisi, PSSI Turun Tangan

APPI bahkan telah melaporkan kepada organisasi pesepakbola profesional dunia, FIFPro dan FIFPro langsung melanjutkan dengan bersurat ke PSSI dan FIFA.

|
Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews/Abdul Majid
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) menggelar konferensi pers bersama beberapa pemain Kalteng Putra terkait kasus penunggakan gaji di Kantor APPI, Jakarta, Jumat (2/2/2024). 

Sedangkan posisi para pemain Kalteng Putra kini tidak dibayar gajinya dan harus berurusan juga dengan pihak Kepolisian.

“Bayangin 2-3 bulan tidak digaji mereka sudah melakukan upaya untuk menagih sudah dilakukan baik-baik tapi malah dilaporkan ke Polisi, itu ancamannya lebih berat karena bisa dipenjara,” cerita Riza.

“Sekarang menghadapi kemungkinan sanksi oleh Komdis PSSI karen mogok, kalau ini benar-benar yang bisa diungkapkan, jatuh tertimpa tangga kan tidak juga karena ada sanksi lagi, apalagi sanksi tidak main-main loh. Kita lihat di pasal 58, dua tahun tidak boleh beraktivitas dan denda Rp 100 juta,”

“Ini mata pencaharian mereka, mereka tidak boleh main terus mereka harus membayar denda, in yang tolong kita minta ke Komdis untuk mencari menggali, menemukan nilai-nilai keadilan dan kemanusian sebelum putusan kepada para pemain,”

“Ingat ada sebab dalam akibat pemain melakukan pemogokan, itu yang sudah kita sampai juga. Jangan sampai ya pemain Kalteng ini disanksi oleh PSSI, ini tragis dan tragedi malapetaka buat sepakbola Indonesia. Bayangkan mereka sudah tidak dibayar gajinya, dilaporkan polisi dan harus mendapatkan sanksi dari PSSI,” pungkasnya.

 

APPI Minta PSSI Jalankan Kompetisi Lebih Serius

APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia) berharap agar PSSI bisa bersikap lebih bijak dan menjalan kompetisi lebih profesional serta serius dalam melakukan verifikasi kepada klub-klub pesertanya.

Polemik serius terjadi di Liga 2 dengan para pemain Kalteng Putra tidak kunjung menerima pembayaran gaji selama 2-3 bulan terakhir sehingga mereka mengmabil sikap dengan mogok bertanding.

Alhasil, Shahar Ginanjar dkk harus menerima kalah WO 0-3 dari PSCS Cilacap pada laga pekan kelima Liga 2 2023/2024 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (27/1/2024). 

Hasil ini membuat Kalteng Putra degradasi ke Liga 3 musim depan setelah hanya mengemas empat poin dari lima pertandingan yang sudah dijalani.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, klub justru melaporkan para pemain yang mogok ini ke polisi dengan dugaan pencemaran nama baik.

Melihat situasi ini Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dengan sigap mendampingi para pemain Kalteng Putra yang dilaporkan ke polisi.

Andritany Ardhiyasa selaku Presiden APPI mendorong PSSI untuk bersikap tegas dan bijak dalam kejadian yang digambarkan sebagai "bagian dari malapetaka sepak bola Indonesia".

"APPI berharap kepada PSSI bisa bertindak tepat dalam menyelesaikan masalah ini, sehingga para pemain tidak bernasib tragis, menjadi deretan korban malapetaka sepak bola Indonesia,” ujar Andritany seperti dikutip dari BolaSport.com, Jumat (2/2/2024).

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved