Raih Emas di Ajang Nasional, Zarfan Fawwaz Berhasil Lulus dari Fakultas Kedokteran USK Tanpa Skripsi

Adalah Zarfan Fawwaz Muhamad, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter tahun 2020. Ia mendapatkan penghargaan dari Fakultas Kedokteran...

Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Zarfan Fawwaz lulus FK Unsyiah tanpa skripsi. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mahasiswa lulus tanpa harus menyelesaikan tugas akhir (skripsi) bukanlah suatu angan-angan.

Pada Selasa (30/1/2024) Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala melakukan yudisium terhadap lebih dari 190 mahasiswa dan meluluskan salah satu mahasiswa yang tidak menyelesaikan kewajiban tugas akhir.

Adalah Zarfan Fawwaz Muhamad, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter tahun 2020. Ia mendapatkan penghargaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala untuk tidak menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk menjadi lulusan strata satu (S1).

Bukan sekadar ‘hadiah’, keistimewaan ini diberikan atas keinginan kuat, doa, dan usaha yang dia lakukan.

Bermula ketika orientasi mahasiswa baru tahun 2020, Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, dr Imam Maulana, memberikan pengalaman mendapatkan penghargaan “bebas” skripsi yang didapat setelah mendapatkan medali emas pertama untuk Aceh dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-32 di Universitas Udayana Bali pada 2019 lalu.

“Perasaan saya sangat menggebu supaya bisa mendapatkan penghargaan seperti itu dan momen tersebut masih saya ingat saat masa orientasi secara daring” ucap Zarfan, alumni SMAS Albinaa Islamic Boarding School.

Percobaan keberuntungan di tahun 2021 ia mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kepada Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk mengembangkan Rekam medis digital terintegrasi.

Percobaan tersebut gagal seleksi tingkat universitas.

Evaluasi dilakukan dengan melihat berbagai sudut pandang, ia juga berkonsultasi pada seniornya di Fakultas Kedokteran yang lulus dalam ajang PIMNAS.

Pada tahun 2022, kakak tingkat, Adinda Zahra Ayufi Ramadhani, mengajak dirinya berpartisipasi sebagai anggota tim dari PKM-nya dari bidang Karsa Cipta (KC) dengan membuat alat detektor derajat keparahan COVID-19 dengan mobile phone telemedicine asynchronous (G-COV).

Program tersebut mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek dan berhasil menciptakan prototipe fungsional.

Dengan bimbingan Dr dr Budi Yanti SpP(K), Zarfan mengajukan kembali proposal PKM-KC dengan ide menciptakan sebuah alat Endoskop Oral Mucosal Lung Damage (EMERALD) yang dapat mendeteksi dugaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik dari gambaran luka di mulut akibat merokok dengan kecerdasan buatan.

Tim terbentuk atas lima mahasiswa dari tiga program studi berbeda, Zarfan Fawwaz Muhamad (Kedokteran), Teuku Fais Duta (Kedokteran), Sherina (Kedokteran Gigi), Irmayani (Teknik Elektro), dan Muhammad Iqbal Maulana (Teknik Elektro).

Bersama timnya, ia berhasil memecahkan rekor yaitu meraih medali emas kedua untuk Aceh, USK, dan Fakultas Kedokteran di ajang mahasiswa paling bergengsi, PIMNAS ke-36 di Universitas Padjajaran Bandung pada November 2023 lalu.

Hal ini sangat mengesankan sekaligus mengejutkan mengingat empat tahun “puasa” mendapat medali di ajang PIMNAS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved