Jelang Berakhir Pengabdian Mahasiswa, Umuslim  Peusangan Turunkan Tim ke Takengon, Ini Lokasinya

Adapun tim monev  kegiatan KKM yang turun kelapangan  antara lain, Jamaluddin SE MSi Ak CA untuk Kecamatan Kebayakan

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen melalui menurunkan tim monitoring dan evaluasi ke Takengon.

Dimana lokasi itu menjadi tempat para mahasiswa Umuslim yang melaksanakan KKM di daerah tersebut.

Saat ini memasuki minggu terakhir pengabdian para mahasiswa.

Ketua Bapel KKM, Drs Syarkawi MEd melalui Kabag Humas Umuslim, Zulkifli M Kom kepada Serambinews.com, Sabtu (17/2/2024) malam mengatakan, pelaksanaan KKM angkatan XXIV sejak beberapa waktu lalu ke Takengon memasuki minggu terakhir, memastikan kiprah dan berbagai kegiatan lapangan Umuslim menurunkan tim.

Baca juga: Dokkes Polres Bireuen Gelar Pemeriksaan Kesehatan Petugas Pemilu

Adapun tim monev  kegiatan KKM yang turun kelapangan  antara lain, Jamaluddin SE MSi Ak CA untuk Kecamatan Kebayakan,  Dr  Ir Romaynoor Ismy MT IPM ASEAN Eng ke Kecamatan Bintang,  Riyadhul Fajri SSt M Kom, kecamatan Pegasing.

Selanjutnya,  M Taufik MPd di Kecamatan Lut Tawar,  Dr Elfiana MSi, Kecamatan Bebesen dan  Dr Sri Wahyuni MSI Kecamatan Bies. 

Baca juga: Dinsos Bireuen Salurkan Bantuan Masa Panik Korban  Ruko Terbakar di Samalanga

Menurut Syarkawi, sesuai arahan rektor Umuslim,  Dr Marwan MPd, monev dilakukan untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan di lapangan, khususnya program  Sistem Informasi Gampong (SIGAP)  merupakan program utama KKM Umuslim, disamping sejumlah program mandiri lainnya. 

Tim monev melihat sejauh mana keberhasilan program  juga kendala dilapangan, sebagai acuan perbaikan kedepan terhadap berbagai kekurangan, ujar Syarkawi. 

“Hasil monev, nantinya akan kami laporkan kepada rektor sebagai bahan evaluasi tingkat pimpinan terhadap pelaksanaan KKM,” jelas Syarkawi.

Seperti diketahui KKM Umuslim Angkatan XXIV di Aceh.Tengah, diikuti  480 peserta terdiri dari laki-laki 116 dan 364 orang perempuan.

Mereka ditempatkan  80 desa di enam  kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah, berlangsung selama 30 hari, sejak tanggal 23 Januari  2024 dan akan berakhir 21 Februari 2024 mendatang, ujar Syarkawi. (*)