Perang Gaza
Pembantaian Biadab, 112 Warga Gaza Tewas Diberondong Tank dan Senapan Mesin Israel saat Cari Makanan
Di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza, pesawat penjajah mengebom seluruh kawasan perumahan di atas kepala penghuninya, mengakibatkan terbunuhny
SERAMBINEWS.COM - Dalam pembantaian baru yang dilakukan oleh tank pendudukan Israel dan serangan artileri, setidaknya 112 warga sipil tewas dan puluhan lainnya terluka hari ini saat menunggu bantuan makanan di Jalan Al-Rashid barat daya Kota Gaza, Kamis (29/2/2024).
Sumber medis mengatakan bahwa pasukan pendudukan melepaskan tembakan senapan mesin berat ke arah ribuan warga dari Jalur Gaza utara, khususnya dari Kota Gaza, Jabalia dan Beit Hanoun, yang sedang menunggu kedatangan truk berisi bantuan kemanusiaan di Jalan Al-Rashid barat daya, Kota Gaza, mengakibatkan 112 orang tewas.
Puluhan orang yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Shifa, mengingat jumlah tersebut melebihi kapasitas staf medis.
Baca juga: VIDEO Detik-Detik Raja Yordania Terjun Langsung dari Pesawat Demi Berikan Bantuan ke Gaza
Di lingkungan Al-Zaytoun, tenggara Kota Gaza, pesawat penjajah mengebom seluruh kawasan perumahan di atas kepala penghuninya, mengakibatkan terbunuhnya puluhan warga sipil dan menyebabkan banyak korban jiwa.
Ambulans dan kendaraan pertahanan sipil tidak dapat mencapai daerah sasaran karena intensitas penembakan.
Jalur Gaza, yang terus-menerus menjadi sasaran agresi Israel sejak 7 Oktober, kini berada dalam kondisi kemanusiaan yang sangat sulit, yang bisa berujung pada kelaparan.
Menurut Program Pangan Dunia, timnya melaporkan bahwa warga negara menderita “tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” sementara PBB memperingatkan bahwa 2,2 juta orang berada di ambang kelaparan.
Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mengatakan bahwa warga Gaza menderita kerawanan pangan dan kelaparan akut yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kondisi di Gaza menyerupai kelaparan.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa sekitar 2,2 juta warga Gaza termasuk dalam salah satu dari tiga tingkat kelaparan, yang berkisar dari keadaan darurat, krisis, hingga bencana.
Ini adalah kondisi yang belum pernah disaksikan FAO sebelumnya di negara mana pun di dunia.
FAO menambahkan bahwa yang menimbulkan kekhawatiran adalah semakin banyak orang di Gaza yang mengalami kelaparan, dan setidaknya 25 persen populasi Jalur Gaza telah mencapai tingkat klasifikasi kelaparan tertinggi.
Badan Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperingatkan bahwa kekurangan pangan yang mengkhawatirkan dan meningkatnya kekurangan gizi dan penyakit dapat menyebabkan “ledakan” jumlah kematian anak-anak di Gaza.
Satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di Gaza menderita kekurangan gizi akut, menurut perkiraan UNICEF yang diterbitkan pada 19 Februari.
Otoritas pendudukan terus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, khususnya ke wilayah utara, sementara bantuan yang sampai di selatan Jalur tidak mencukupi kebutuhan warga, khususnya di Rafah, yang dianggap sebagai wilayah terakhir perlindungan bagi para pengungsi.(*)
Robot-robot Berisi Bom Milik Israel Mengubah Lanskap Kota Gaza jadi Debu dan Rerutuhan |
![]() |
---|
Pembantaian Besar Dimulai, Israel Kirim 60.000 Tentara Barbar ke Gaza untuk Merebut Kota |
![]() |
---|
Trump Larang Warga Palestina Masuki AS, Termasuk untuk Keperluan Medis dan Studi |
![]() |
---|
Inggris: Kelaparan di Gaza Kematian Buatan Manusia di Abad Ke-21 |
![]() |
---|
Terungkap, Rencana Jahat Trump Hapus Penduduk Gaza, Dibayar Uang jika Mau Pergi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.