Luar Negeri

Presiden Uganda Tunjuk Anak Sendiri Jadi Panglima Militer Negara

Presiden Uganda Yoweri Museveni menunjuk anaknya sendiri, Muhoozi Kainerugaba, untuk menjadi panglima militer negara.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/PETER BUSOMOKE
Putra Presiden Uganda Yoweri Museveni, Mayor Jenderal Muhoozi Kainerugaba menghadiri upacara di mana ia dipromosikan dari Brigadir menjadi Mayor Jenderal di markas militer negara itu di Kampala pada 25 Mei 2016. Presiden Uganda Yoweri Museveni telah menunjuk putranya untuk memimpin pasukan pertahanan negaranya, pemerintah negara di Afrika Timur itu mengumumkan, membatasi peningkatan yang mengejutkan bagi Muhoozi Kainerugaba. Pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan pada tanggal 21 Maret 2024 menyusul spekulasi selama bertahun-tahun bahwa Kainerugaba, yang ledakan media sosialnya telah memicu kegaduhan diplomatik, sedang dipersiapkan untuk menduduki posisi puncak. 

SERAMBINEWS.COM, KAMPALA - Presiden Uganda Yoweri Museveni menunjuk anaknya sendiri, Muhoozi Kainerugaba, untuk menjadi panglima militer negara.

Pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Uganda pada Kamis (21/3/2024) malam itu nyatanya datang setelah muncul spekulasi Kainerugaba sedang dipersiapkan untuk menduduki posisi puncak.

Sebelumnya, Kainerugaba pernah membantah klaim bahwa ia bermaksud menggantikan ayahnya.

Namun, ia telah "menikmati" peningkatan pesat dalam jajaran militer Uganda.

Ayahnya sendiri telah menjadi presiden Uganda sejak tahun 1986. Ia menjadi salah satu pemimpin terlama di Afrika.

Di masa lalu, Kainerugaba pernah memicu kegaduhan diplomatik lewat postingannya di media sosial.

Dalam posting di X tahun lalu, yang sekarang telah dihapus, Kainerugaba mengatakan, dirinya bermaksud mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2026.

Dia juga tampak menyindir ayahnya, dengan menulis: "Berapa banyak yang setuju dengan saya bahwa waktu kita telah tiba? Cukup sudah orang-orang tua yang memerintah kita. Mendominasi kita. Saatnya generasi kita bersinar. Retweet dan sukai". 

Kainerugaba (49) juga pernah membuat kehebohan dengan mengunggah pernyataan mengancam akan menginvasi Kenya pada 2022.

Baca juga: Presiden Uganda Sahkan UU Anti-LGBT, Joe Biden Sebut Yoweri Museveni Telah Melanggar HAM

Sebagaimana dilansir AFP, menyusul kehebohan itu, Museveni (79) berusaha mengendalikan putranya dengan menyuruhnya untuk tidak menggunakan media sosial dalam urusan negara.

Museveni, yang meminta maaf kepada Kenya atas kericuhan tersebut, tetap membela putra tunggalnya sebagai "jenderal yang sangat baik".

Bagi banyak orang Uganda, posisi Kainerugaba sebagai pewaris tahta sudah jelas, tetapi pemerintah di masa lalu telah mengambil tindakan keras terhadap siapa pun yang membahas masalah ini.

Pada 2013, polisi menutup dua surat kabar independen dan dua stasiun radio selama 10 hari setelah mereka menerbitkan memo rahasia yang bocor oleh seorang jenderal senior yang menuduh bahwa Museveni mempersiapkan Kainerugaba untuk menggantikannya. 

Baca juga: Tak Perlu Lagi ke Kantor Samsat, Begini Cara Mudah Bayar Pajak Kendaraan Secara Online

Baca juga: VIDEO Denny Sumargo Sentil Richard Lee soal Masalah Amy BMJ, Sebut Sudah Melebihi Batas

Baca juga: VIDEO Denny Sumargo Sentil Richard Lee soal Masalah Amy BMJ, Sebut Sudah Melebihi Batas

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved