Berita Aceh Barat

Empat Pengungsi Rohingya Masih Dirawat di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Alami Kejang-kejang dan Mual

“Empat orang masih dalam perawatan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, yang lainnya dalam kondisi baik-baik saja yang berada di markas PMI,” ujarnya.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Para pengungsi Rohingya memotong rambut antar sesama di tempat penampungan sementara di markas PMI Aceh Barat, kawasan Desa Suak Niem, Kecamatan Johan Pahlawan, Minggu (24/3/2024). 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Dari jumlah pengungsi Rohingya sebanyak 75 orang yang berada di penampungan markas Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat di kawasan Suak Nie, Kecamatan Johan Pahlawan, Minggu (24/3/2024), empat orang di antaranya masih dilakukan perawatan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Mereka yang dirawat tersebut akibat mengalami penyakit kejang-kejang, lemas, dan mual akibat dehidrasi yang berlebihan karena berhari-hari di laut tanpa ada makanan.

“Empat orang masih dalam perawatan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, yang lainnya dalam kondisi baik-baik saja yang berada di markas PMI,” kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat, Syarifah Junaidah kepada Serambinews.com, Minggu (23/3/2024).

Dikatakannya, petugas kesehatan bersama dokter disiagakan di lokasi penampungan pengungsi Rohingya guna memberikan penanganan awal jika ada di antara mereka yang mengalami keluhan sakit.

Jika mengalami keluhan berat terhadap penyakit yang mereka derita akan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis.

Puluhan pengungsi Rohingya melaksanakan ibadah secara berjamaah di lokasi pengungsian di Markas PMI Aceh Barat.

Baik shalat lima waktu dan Shalat Tarawih bersama sebagaimana umat muslim lainnya.

“Kita lihat sudah sangat teratur mereka secara bersama selalu melaksanakan shalat berjamaah, seperti shalat lima waktu dan Shalat Tarawih bersama,” kata Ketua PMI Aceh Barat, Junaidi Rasyid.

Pada malam hari juga banyak warga yang datang ke lokasi tersebut untuk melihat para pengungsi Rohingya yang penasaran terhadap keberadaan pelarian asal Myanmar tersebut. 

Mereka juga melaksanakan ibadah puasa, kecuali mereka sedang sakit dan anak-anak.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved