Berita Subulussalam

Jelang Mudik Lebaran, Ini Titik Rawan Longsor dan Banjir di Jalan Nasional Kota Subulussalam

Sementara untuk kawasan rawan banjir tersebar di Kecamatan Simpang Kiri hingga Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Kondisi badan Jalan Nasional penghubung Aceh-Medan amblas di Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. Foto direkam, Senin (1/4/2024). 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Jelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, pada rute Sumatera Utara-Aceh wilayah pantai barat selatan terdapat sejumlah titik Jalan Nasional rawan longsor dan banjir.

Pantauan Serambinews.com, Senin (1/4/2024), jalur mudik yang rawan bencana tersebut berada di Jalan Nasional Aceh-Medan, Sumatera Utara dekat tebing Pegunungan Jontor-Kedabuhen, Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.

Sementara untuk kawasan rawan banjir tersebar di Kecamatan Simpang Kiri hingga Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

Para pemudik diimbau agar waspada manakala melintas dari Sumatera Utara menuju Aceh via Kota Subulussalam, mengingat saat ini musim penghujan masih melanda daerah tersebut.

Berdasarkan catatan wartawan, sepanjang 50 kilometer ruas Jalan Nasional sejak dari Kota Subulussalam, Pakpak Bharat hingga Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara, dilaporkan rawan tanah longsor dari tebing bukit di sisi jalan.

Data PPK 2.6 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terdapat sejumlah lokasi rawan longsor.

Para pengendara yang melintas, khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam diimbau agar waspada.

Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan.

Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.

Sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam.

Berdasarkan data PJN wilayah II, lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas Provinsi Sumatera Utara.

Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam, sekitar Desa Jontor dan Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.

Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh-Medan, tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam.

Warga Aceh yang melakukan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara di lintasan Subulussalam untuk lebih waspada tanah longsor yang kerap terjadi di jalur tersebut.

Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter.

Hampir tiap hari, hujan deras terus mengguyur Subulussalam, ada beberapa titik bukit-bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan.

Ditambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras akhir-akhir ini memicu tebing tanah Pegunungan Lae Ikan labil dan rawan longsor.

Longsor kerap terjadi pada sore menjelang Magrib hingga tengah malam.

Para pengguna jalan diminta lebih waspada dan apabila hujan lebat mengguyur disarankan agar tidak memaksa melintas karena dikuatirkan terjadi longsor.

Sementara itu, ada tiga titik badan jalan nasional di Kota Subulussalam rawan terjadi banjir.

Ketiga titik tersebut dua berada di Kecamatan Sultan Daulat dan satu lagi di Kecamatan Simpang Kiri.

Lokasi paling rawan terdapat di Kecamatan Simpang Kiri, tepatnya kawasan Tambar Lihe, Dusun Sibelung, Desa Danau Teras.

Di sana, banjir kerap menyergap badan Jalan Nasional di kawasan Tambar Lihe dan Kugdong, Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.

Akibat banjir besar yang acap melanda wilayah tersebut, arus lalu lintas Aceh wilayah barat selatan menuju Sumatera Utara sempat terganggu.

Jalan Nasional di Tambar Lihe ini adalah satu-satunya akses bagi masyarakat Aceh di wilayah pantai barat selatan untuk menuju ke Sumatera Utara.

Jalur tersebut juga penghubung sejumlah kabupaten/kota di Aceh wilayah barat selatan.

Yaitu mulai Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, dan Aceh Singkil.

Dua titik lain yang juga kerap menghambat arus lalu lintas adalah di Desa Singgersing dan Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved