Banda Aceh
Meningkat 10 Persen Selama Ramadhan, Produksi Sampah di Banda Aceh Capai 282 Ton Sampah Per Hari
Peningkatan jumlah produksi sampah itu tak lain, dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat selama bulan suci ramadhan...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Selama bulan suci ramadhan, produksi sampah di Banda Aceh untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa mengalami peningkatan 10 persen dibanding hari normal, Senin (1/4/2024).
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banda Aceh, Asnawi, mengatakan, selama bulan suci ramadhan ini, rata-rata produksi sampah per harinya masuk ke TPA Gampong Jawa sebanyak 282 ton.
Jumlah tersebut naik sebesar 10 persen dibanding hari normal yang hanya di angka 256 ton per harinya.
Peningkatan jumlah produksi sampah itu tak lain, dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat selama bulan suci ramadhan juga ikut meningkat.
“Lalu bulan ramadhan ini biasanya warga kita mengundang saudara ke rumah untuk buka bersama, dan adanya event ramadhan yang membuat sampah ini naik,” kata Asnawi saat ditemui di ruang kerjanya.
Dia mengatakan, produksi sampah paling banyak berasal dari ampas tebu dan batok kelapa. Sehingga rata-rata penyumbang sampah terbesar selama bulan suci ramadhan, berasal dari sampah organik seperti batok kelapa dan tebu.
“Muatan paling besar itu berasal dari batok kelapa dan ampas tebu. Dan sampah dari TPA Gampong Jawa ini setiap hari di transfer ke TPA Regional Blangbintang,” ucapnya.
Hal itu dilakukan, dikarenakan kapasitas penyimpanan TPA Banda Aceh semakin menipis. Setidaknya di DLHK Banda Aceh sendiri ada 85 unit armada yang mengangkut sampah di seluruh kawasan di Banda Aceh.
Dari 85 unit armada yang ada di Banda Aceh, 8 unit diantaranya merupakan mobil dump truk dengan bak besar. Truk tersebut nantinya yang akan mengangkut sampah dari TPA Gampong Jawa ke TPA Regional Aceh.
“Mobil truk ini bisa mengangkut 13 ton lebih sampah. Jadi kalau kita pakai mobil armada yang biasa itu, biaya operasionalnya tinggi. Makanya perlu mobil dump truk ini,” ungkapnya.
Meski begitu, dari total 90 gampong Banda Aceh, 85 unit armada untuk mengangkut sampah tersebut terbilang masih kurang. Sehingga ia berharap adanya peremajaan mobil armada untuk mengangkut sampah yang ada di Banda Aceh.
“Dan saat ini sendiri, kita mulai mengangkut sampah itu sejak usai Subuh yang terbagi beberapa shif,” jelasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.