Berita Banda Aceh

Batu Bara Jadi Andalan Ekspor Aceh

Dijelaskan, untuk peringkat kedua ekspor dari Aceh terdapat komoditas kopi yang dikirim ke Amerika Serikat dengan nilai 10,4 juta dolar AS atau Rp 164

Editor: mufti
For Serambinews.com
ILUSTRASI -- PT MPG Siap Atasi Kendala Pasokan Batu Bara dan Jaga Operasi 2 Pembangkit Listrik Secara Maksimal 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Komoditi tambang, batu bara masih menjadi primadona untuk ekspor Aceh, dengan negara tujuan India. Pada Februari 2024, ekspor batu bara dari Aceh bernilai 30,4 juta dolar AS atau Rp 480 miliar.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Provinsi Aceh, Ahmadriswan Nasution, dalam press rilis di Kantor BPS Aceh, Senin (1/4/2024).

Dijelaskan, untuk peringkat kedua ekspor dari Aceh terdapat komoditas kopi yang dikirim ke Amerika Serikat dengan nilai 10,4 juta dolar AS atau Rp 164 miliar. Kemudian komoditas sektor migas, yaitu kondesat yang diekspor ke Thailand dengan nilai 8,7 juta dolar AS atau Rp 137 miliar.

“Ekspor asal Provinsi Aceh selama bulan Februari 2024 paling besar ditujukan ke negara India yaitu senilai 30.483.666 dolar AS dengan komoditas utama berupa batu bara,” ujar Ahmadriswan.

Dikatakan, dari jumlah tersebut, yang diekspor melalui pelabuhan di Aceh hanya senilai 37 juta dolar AS atau Rp 584 miliar. Sedangkan sisanya diekspor melalui sejumlah pelabuhan lain di luar Aceh.

Sementara itu, nilai impor Aceh pada bulan Februari 2024 senilai 34 juta dolar AS, naik 358,52 persen dibandingkan Januari 2024. Impor pada Februari 2024 paling besar berasal dari Saudia Arabia berupa gas butana dan propana, diikuti Thailand berupa komoditas beras dan aspal.

Ahmadriswan menjelaskan, dengan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh bulan Februari 2024 mengalami surplus, yakni sebesar 23 juta dolar AS atau Rp 363 miliar.

Dalam kesempatan itu, BPS Aceh merilis inflasi Maret 2024. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Aceh di lima kabupaten/kota yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, pada Maret 2024 terjadi inflasi sebesar 0,48 persen secara month to month (m-to-m).

Beberapa komoditas yang memiliki andil dominan terhadap inflasi m-to-m, antara lain: cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, kentang, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (skm), cumi-cumi, udang basah, dan cabai rawit.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: tomat, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, kangkung, beras, ikan tuna, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, baju muslim wanita, daun singkong, semen, dan kemeja panjang katun pria.(mun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved