Perang Iran vs Israel

Media Ibrani: Israel tak Jadi Serang Iran, Imbalannya akan Serang Rafah yang Dihuni 1 Juta Pengungsi

Para pejabat Mesir mengatakan kepada media Qatar bahwa AS telah menerima rencana Israel untuk melakukan operasi di kota Rafah di Gaza selatan, sebagai

Editor: Ansari Hasyim
Twitter-X/Twitter-X
Pengawal Revolusi Iran meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, ke Israel, Minggu (14/4/2024). Apa itu Operasi Janji Setia? Serangan balas dendam Iran kepada Israel buntut tewasnya jenderal IRGC. 

SERAMBINEWS.COM - Israel nampaknya tidak mungkin melakukan serangan terhadap Iran sebelum Paskah berakhir, kata seorang pejabat AS kepada ABC, namun mengakui bahwa waktunya bisa berubah.

Hari libur Yahudi dimulai Senin malam dan berlangsung hingga 30 April.

Jaringan tersebut juga mengutip sumber-sumber Israel yang mengatakan bahwa Israel dua kali mempersiapkan dan kemudian membatalkan rencana untuk menyerang Iran minggu lalu, sebagai tanggapan terhadap serangan rudal dan pesawat tak berawak Republik Islam pada Minggu pagi.

AS menyetujui rencana Israel untuk Rafah sebagai imbalan karena tidak melakukan serangan besar-besaran terhadap Iran.

Baca juga: Israel Dikepung Iran dan Proksinya dari Segala Arah, IDF Bakal Lancarkan Serangan Balasan

Para pejabat Mesir mengatakan kepada media Qatar bahwa AS telah menerima rencana Israel untuk melakukan operasi di kota Rafah di Gaza selatan, sebagai imbalan karena tidak melakukan serangan besar-besaran di Iran sebagai tanggapan terhadap serangan rudal dan drone Teheran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Pemerintahan Amerika menunjukkan penerimaan terhadap rencana yang sebelumnya diajukan oleh pemerintah pendudukan mengenai operasi militer di Rafah, dengan imbalan tidak melakukan serangan besar-besaran terhadap Iran,” kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada Al-Araby Al-Jadeed.

Para pejabat Mesir mengatakan kepada media tersebut bahwa persiapan sedang dilakukan sehingga Mesir dapat menghadapi segala kemungkinan dampak dari operasi yang direncanakan tersebut.

Empat batalyon Hamas diyakini ditempatkan di Rafah bersama dengan lebih dari satu juta warga sipil berlindung di sana setelah melarikan diri dari pertempuran di wilayah lain di Jalur Gaza.

Rafah juga diduga menjadi tempat persembunyian para pemimpin Hamas, kemungkinan bersama para sandera Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah beberapa kali mengklaim telah menyetujui rencana operasi Rafah dan baru-baru ini mengatakan bahwa tanggal peluncurannya telah ditentukan.

Baca juga: Bersiap Hadapi Serangan Balasan Israel, Iran Siapkan 4 Strategi Pencegahan, Cyber Attack Diwaspadai

AS memimpin 48 anggota PBB mengutuk serangan Iran terhadap Israel

Amerika Serikat memimpin 48 negara di PBB dalam mengutuk serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel akhir pekan lalu.

Dalam pernyataan bersama, negara-negara tersebut mencatat bahwa serangan tersebut “dapat menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.

“Kami lebih jauh mengutuk fakta bahwa senjata yang diluncurkan ke Israel melanggar wilayah udara beberapa negara di kawasan, membahayakan nyawa orang-orang tak berdosa di negara-negara tersebut, dan tampaknya melintasi wilayah udara dekat tempat-tempat suci di Yerusalem,” kata pernyataan itu.

“Kami menyambut baik upaya untuk mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan ini, menyusul keberhasilan upaya terkoordinasi untuk mempertahankan diri dari serangan Iran.”

Pernyataan itu juga mengecam Iran karena menyita kapal yang terkait dengan Israel di dekat Selat Hormuz, dan mendesak pembebasan segera kapal tersebut dan awaknya.

“Kami mencatat bahwa peningkatan serangan Iran adalah yang terbaru dari pola tindakan berbahaya dan destabilisasi yang dilakukan Iran dan mitra militannya yang menimbulkan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan internasional,” tambah negara-negara tersebut. “Kami menyerukan semua partai regional untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah eskalasi situasi lebih lanjut dan menuntut agar semua resolusi dewan dilaksanakan sepenuhnya. Kami akan memperkuat kerja sama diplomatik untuk berupaya menyelesaikan semua ketegangan di kawasan.”(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved