Gempa M 6,5 Guncang Garut Jawa Barat, Dirasakan 15 Daerah, Termasuk Jakarta, Ini Kata BMKG

Pusat gempa berada di 151 kilometer barat daya Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
KOMPAS.COM
Ilustrasi gempa bumi 

Pusat gempa berada di 151 kilometer barat daya Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Gempa mengguncang Garut, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (27/4/2024) dan dirasakan 15 daerah, termasuk Jakarta.

Dikutip Serambinews.com dari situs BMKG, gempa magnitudo 6,5 terjadi pukul 23.29 WIB malam.

Gempa tersebut terjadi pada titik koordinat 8,42 lintang selatan (LS) dan 107,26 bujur timur (BT).

Pusat gempa berada di 151 kilometer barat daya Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Menurut keterangan BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Masih berdasarkan keterangan BMKG, gempa tersebut dirasakan hingga 15 daerah meliputi MMI IV Sukabumi, III-IV Bandung, III Tangerang, IV Tasikmalaya, III-IV Garut, III-IV Bogor, III Jakarta, III Kebumen, III Banyumas, III Cilacap, II Bantul, II Sleman, II Kulanprago, II Trenggalek, II Malang. 

Baca juga: Personel Reskrim Polres Sabang Tangkap Pria Tersangka Judi Online Togel, Terancam 45 Kali Cambuk

Memahami arti Skala MMI

MMI merupakan singkatan dari Modified Mercalli Intensity.

Dikutip dari laman resmi BMKG, skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan  gempa bumi.

Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo  gempa yang lain.

Baca juga: Besok Pagi, Banda Aceh Gelar Lagi Car Free Day di Jalan Daud Beureueh, Dari Simpang Lima-Jambo Tape

Oleh karena itu, saat ini penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk mengukur kekuatan  gempa bumi.

Tetapi skala Mercalli yang dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan.

Terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

Berikut arti dari Skala MMI mulai dari MMI I sampai MMI XII:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Baca juga: DPW PKS Aceh Resmi Dukung Mualem Sebagai Cagub Aceh

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved