Mahasiswa asal Papua Ngopi Bareng Mantan Ketua IKA Unimal, Apa yang Dibahas?

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Mahasiswa asal Papua melakukan sambung rasa dengan mantan Ketua IKA Unimal, Terpiadi A Majid, sambil ngopi bareng di Queen Star Coffee Shop Bukit Indah, Lhokseumawe pada Sabtu (5/5/2024).

Mereka adalah mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Papua Lhokseumawe (HIMAPAL) Aceh Utara.

Sedangkan Terpiadi A Majid saat ini menjabat sebagai Anggota DPRK Aceh Utara.

Dalam ngopi bareng tersebut, Terpiadi yang juga mantan Ketua KNPI Aceh Utara itu didampingi Dr Ibrahim Qamarius MSM, dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimal.

Terpiadi menjelaskan pertemuan tersebut sebagai bentuk sambung rasa Aceh dan Papua sebagai mantan Ketua IKA Unimal.

“Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap mahasiswa asal Papua yang kuliah di Unimal dan merantau ke bekas Kerajaan Samudra Pasai,“ ujar Terpiadi.

Dengan sambung rasa ini kata Terpiadi, mahasiswa asal Papua semakin berani dan terbuka untuk bergaul dengan masyarakat Aceh.

Ia juga menyampaikan siap membantu mahasiswa asal Papua dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Sementara Ketua Himpunan Mahasiswa Papua Lhokseumawe (HIMAPAL) Aceh Utara, Yeverson Pekey mengucapkan terima kasih kepada Dr Ibrahim Qamarius yang sudah membuka ruang untuk mahasiswa Papua.

“Terima kasih juga kepada Bapak Terpiadi A Majid yang telah berkenan melakukan sambung rasa dengan mahasiswa asal Papua,” katanya.

Terpiadi juga membantu material/peralatan, seperti rotan, gergaji, paku dan lain-lain untuk pembuatan Rumah Honai (rumah adat Papua) sebagai sekretariat mahasiswa asal Papua di Kampus Unimal.

“Semoga pertemuan seperti ini dapat berlanjut dan kami mempunyai orang tua angkat di Aceh,” ujar Yeverson.

Saat ini kata Yeverson anggota HIMAPAL berjumlah 36 orang di Lhokseumawe dan Aceh Utara, yang kuliah di Unimal 26 orang dan Politeknik Negeri Lhokseumawe sebanyak 10 orang.

Selain anggota HIMAPAL ada juga Unsam Langsa sebanyak 32 orang, yang tergabung dalam satu paguyuban.(*)