Opini

Pendidikan Aceh Pasca Damai, Sebuah Perspektif Pentingnya Program Beasiswa

Pada dunia pendidikan, salah satunya adalah ketika tumbuhnya ekonomi (makro/mikro/non-formal) tidak dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia (

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBINEWS
Dr Muhammad Aulia MTESOL MA 

Diluar sana, Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund for Education) sudah menjadi hal yang lumrah. Beberapa lembaga sosial, pemerintah, kebudayaan (museum dan agama) termasuk universitas sudah memiliki dana abadi pendidikan sendiri yang dana profit bagi hasilnya diperuntukkan untuk memberikan beasiswa bagi SDM unggul (Sovereign Wealth Institute, 2023).

Beberapa dari mereka adalah National University Singapore mempunyai $12,6 Miliar, Awqaf $11,2 Miliar, University of Tokyo $13,3 Miliar, Columbia University $24,7 Miliar, King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) $23,3 Miliar,  Japan Science and Technology Agency $80,7 Miliar, dan terbesar adalah Ensign Peak Advisors, Inc yang berlokasi di Utah memiliki $124 Miliar dana pendidikan.

Jadi wajar apabila saat ini dan di masa depan, pada beberapa negara yang serius mengalokasikan Dana Abadi Pendidikan dalam memastikan kualitas pendidikan dan SDM yang berbanding lurus dengan ekonomi karena keduanya saling berkaitan dan saling mendukung dalam situasi apapun.

Aceh, meskipun, pada skala regional perlu juga memperhatikan strategi ini. Dengan dana otonomi khusus yang berlimpah, Pemerintah Aceh seharusnya sudah bisa mereplikasi strategi yang sama dengan menggandeng segala pemangku kepentingan lintas sektor mencoba untuk bersatu padu memastikan adanya Dana Abadi Pendidikan atau bahkan merancang penggunaan dana tersebut secara akuntabel dan transparan pada bidang-bidang vital dan strategis.

Dengan strategi ini, program beasiswa bisa dikelola tanpa memperhatikan APBD tahunan seperti yang kita alami dua tahun belakangan ini. Hal ini karena bagi hasil dari dana abadi pendidikan akan terus mendukung program beasiswa.

Apapun yang terjadi, siapapun yang berkuasa, seharusnya dana abadi pendidikan ini dapat terus fokus meningkatkan kualitas pendidikan, SDM dengan identitas lokal Aceh dan pola pikir global dengan nilai-nilai Islam yang berujung pada peningkatan kualitas ekonomi (kesejahteraan masyarakat) yang lebih bermartabat dan merata.

Pastinya perspektif ini hanya menyajikan satu sudut dari pelbagai kompleksitas dunia pendidikan. Tulisan ini hanya pemantik dialektika bagaimana hak-hak SDM Aceh mendapat prioritas dalam proses pembangunan. Semoga hati dari para pemimpin kita tersentuh dan menyadari bahwa hanya pendidikanlah yang mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Semoga kita belum terlambat.

*) Penulis adalah Pemerhati Pendidikan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved