Berita Pidie

Tak Lagi Jemput Penerima Bantuan ke Desa, Baitul Mal Pidie Banjir Proposal Modal Usaha

Warga yang datang dari segala penjuru di 730 gampong di Pidie, termasuk gampong yang jauh di Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Warga memasukkan proposal bantuan di Baitul Mal Pidie, Rabu (8/5/2024).  

Warga yang datang dari segala penjuru di 730 gampong di Pidie, termasuk gampong yang jauh di Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Baitul Mal Pidie tidak lagi menjemput penerima bantuan dengan turun ke desa, yang dilakukan pada tahun 2024.

Lembaga pengelolaan zakat dan infak itu membuka pendaftaran bagi warga yang ingin mendapatkan bantuan modal usaha, guru ngaji dan santri yang mondok. 

Sehingga warga harus mendaftar sendiri dengan mendatangi Baitul Mal Pidie, guna menyerahkan dokumen proposal.

Warga yang datang dari segala penjuru di 730 gampong di Pidie, termasuk gampong yang jauh di Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang.

Tentunya, perjuangan untuk mengantarkan proposal ke Baitul Mal Pidie, warga harus mengeluarkan biaya, seperti transportasi dan lainnya, dengan harapan bisa memperoleh bantuan.

"Bantul Mal Pidie membuka pendaftaran bagi warga secara terbuka, agar penerima bantuan lebih transparan," kata Kepala Sekretariat Baitul Mal Pidie, Husaini SE, kepada Serambinews.com, Rabu (8/5/2024).

Ia menjelaskan, dibuka pendaftaran ke Baitul Mal Pidie secara terbuka supaya masyarakat, khususnya muzakki bahwa Baitul Mal Pidie sebagai lembaga pengelolaan zakat dan infak dilakukan secara terbuka. 

Baca juga: Dana Infak Baitul Mal Pidie Capai Rp 11,8 Miliar, Jatah Fakir Miskin, Santri & RBT belum Disalurkan

Dengan begitu, akan tumbuh kepercayaan bagi masyarakat membayarkan zakat atau infak di Baitul Mal Pidie.

Tahun 2024, target infak Rp 5.270.000.000 dan zakat Rp 1 miliar. 

Kata Husaini, sejak dibuka permohonan bantuan di Baitul Mal Pidie, saat ini tercatat 612 proposal modal usaha telah masuk.

Penerima modal usaha dengan kuota Baitul Mal Pidie direncanakan 650 hingga 700 orang. 

Bantuan modal usaha diberikan dalam bentuk barang sekitar Rp 1 juta hingga 3 juta per orang. 

"Angka untuk penerimaan mamfaat bisa bertambah. Artinya, bantuan dalam bentuk barang itu diberikan sesuai kemampuan daerah," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk proposal guru ngaji telah masuk 210 proposal dan santri mondok 120 proposal.

Baitul Mal Pidie membantu santri mondok dan guru ngaji masing-masing Rp 1 juta per orang. 

Baca juga: Dana Zakat di Baitul Mal Pidie Capai Rp 545 Juta, Ini Jadwal Penyalurannya

Kata Husaini, proposal modal usaha yang telah masuk ke Bautul Mal Pidie akan dilakukan verifikasi petugas dengan turun ke 730 gampong.

Verifikasi itu akan dilakukan pada Juni hingga Juli 2024. 

"Untuk pendaftaran bantuan modal usaha, guru ngaji dan santri mondok akan ditutup pada, Senin (13/5/2024). Masyarakat yang memiliki usaha, hendaknya bisa mendaftar," sebutnya.

Di sisi lain, kata Husaini, Baitul Mal Pidie juga menyantuni 1.000 warga miskin dengan besaran santunan diberikan Rp 1 juta per orang.

Selain itu, santunan terhadap 1.000 anak yatim di Pidie masing-masing akan diberikan Rp 1 juta per orang. 

Santunan anak yatim, akan dilakukan saat pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Alfalah Sigli. (*)

Baca juga: Dana Masjid Agung Alfalah Sigli 8 Tahun Parkir di Kasda, Begini Penjelasan Kepala Baitul Mal Pidie

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved