Kisah Adelia Maulida, Lulus FKIP USK Tanpa Skripsi, Ciptakan Game Tsunami Survival Berbasis Roblox
Adelia Maulida, lulus FKIP Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh tanpa skripsi, ciptakan game Tsunami Survival berbasis Roblox.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
UKM Fastana yang merupakan satu-satunya organisasi mahasiswa berfokus di bidang kebencanaan, menjadi ruang berkembang bagi wanita kelahiran Bakongan, Juli 2002 ini untuk mengabdikan diri menjadi fasilitator, memberikan edukasi kebencanaan dan memberdayakan masyarakat pesisir dalam membangun masyarakat Tangguh Bencana.
“Sangat bersyukur menjadi bagian dari UKM ini, tempat bertumbuh dan bertemu dengan teman-teman inspiratif, selalu memberikan semangat dalam berinovasi dan mengabdi,” ungkap Adel.
Selama di UKM Fastana, dia ditemani dua sahabat lainnya yakni Hasnan Hanif dan Maulana Kamal, mencoba berbagai kesempatan untuk mengajukan proposal seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), serta program lain.
Meskipun proposal PKM tidak berhasil diraih, Adel tidak menyerah dan terus mencoba mengajukan proposal program pengabdian lainnya.
Kerja keras itu berbuah manis, dia menyusun proposal dengan Tim UKM Fastana mengajukan program PPK Ormawa 2022.
Akhirnya, program ini berhasil didanai oleh Kemdikbudristek, membangun masyarakat Tangguh Bencana melalui edukasi bencana dan pemanfaatan buah mangrove di Desa Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Tidak puas dengan PPK Ormawa, Adel dan dua sahabatnya didampingi bimbingan pembina UKM Fastana, Dr Rina Suryani Oktari SKep MSI dan alumni Fastana, Dr Imam Maulana berhasil mendapatkan program pendanaan dari Telkom Foundation dalam program Innovillage 2022.
Dalam program pendanaan tersebut, Adel dan dua sahabat lainnya diminta berinovasi menghadirkan solusi digital bagi permasalahan di Desa Lambadeuk.
Melalui program tersebut, dia berkesempatan untuk menciptakan inovasi edukasi kebencanaan bagi anak-anak melalui pemanfaatan game digital Tsunami Survival berbasis Roblox.
Game digital ini memberikan kemudahan bagi para pendidik untuk mengedukasi anak-anak agar mampu menyelamatkan diri ketika terjadi gempa yang disusul dengan tsunami.
Selain itu, game yang dikembangkan ini juga memiliki keunggulan antara lain, dapat di-install di berbagai perangkat, tidak perlu diunduh, dan hanya memerlukan internet, sehingga mudah diterapkan dalam proses edukasi.
Inovasi digital ini juga berhasil dipresentasikan pada Konferensi The Aceh International Workshop and Expo on Sustainable Tsunami Disaster Recovery (AIWEST-DR) 2023 yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada (UGM), dan menghasilkan proceeding yang telah dipublikasikan pada e3s Web of Conferences.
Selain tanpa skripsi, Adel juga dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Selama menempuh perkuliahan, ia dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan aktif di berbagai organisasi baik di internal maupun luar kampus.
Lahir dari daerah dan menghabiskan masa kecil di SDN-SMAN 1 Bakongan, Aceh Selatan, tak membuat impiannya menjadi kecil.
“Cita-cita besar saya adalah, bisa meraih beasiswa Australia Awards dan melanjutkan S2 studi magister Pendidikan Anak Usia Dini di Monash University,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.