Terungkap Penyebab Kematian Lettu Eko,Ternyata Bunuh Diri karena Utang Judi Online Hampir Rp1 Miliar
TNI AL menyebut bahwa Lettu Eko tewas setelah bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir di Distrik Dekai
SERAMBINEWS.COM - Terungkap penyebab kematian Lettu Laut Eko Damara (30) sebenarnya.
Lettu Eko Sempat disebut bunuh diri karena depresi mengidap malaria.
Ternyata, Lettu Eko Damara, personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marini, meninggal bunuh diri karena terlilit utang.
Diketahui, Lettu Eko memiliki utang hampir Rp1 miliar sehingga ia nekat melakukan aksi bunuh diri itu.
Dilansir dari Kompas.com, Korps Marinir TNI AL mengklarifikasi kematian Lettu Eko.
TNI AL menyebut bahwa Lettu Eko tewas setelah bunuh diri di pos taktis Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Sabtu (27/4/2024).
Klarifikasi itu disampaikan pihak Marinir usai beberapa hari mereka diam terkait kematian Lettu Laut Eko.
Dalam klarifikasinya, pihak Marinir mengakui sempat tak jujur soal penyebab Lettu Eko frustrasi hingga bunuh diri, demi menjaga marwah keluarga.
Di sisi lain, pihak keluarga sejak awal menilai ada kejanggalan dari kematian Eko.
“Sebetulnya kami tidak ingin menyampaikan (kematian Eko) ini, tetapi berita simpang siur ke mana-mana, seolah Marinir diam saja. Tidak, kami berusaha lewat bawah,” kata Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).
“Ini hak jawab kami. Diamnya kami (sebelumnya) untuk jaga marwah dan martabat keluarga,” kata Endi.
Keluarga nilai janggal Pihak keluarga menaruh kecurigaan lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.
"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum," kata kakak kandung Eko, Dedi Pranajaya (39) di Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/5/2024), dikutip dari Kompas.id.
Sejak awal, pihak keluarga menaruh kejanggalan atas kematian Eko.
Bahkan, mereka mendapat kabar yang berbeda-beda dari pejabat Korps Baret Ungu.
Kabar yang diterima mereka, Eko disebut bunuh diri dengan menembak kepala di pos komando taktis karena depresi akibat sakit malaria.
Di sisi lain, pihak keluarga juga menerima kabar bahwa Eko meninggal bunuh diri di kamar tidur akibat terlilit utang.
"Atas kecurigaan itu, keluarga memeriksa kondisi jenazah Eko sebelum akhirnya dimakamkan. Saat kami membuka kain kafan, kami menemukan bekas luka tembak dari atas telinga kanan tembus ke kening kiri," ujar Dedi.
Keluarga menaruh kecurigaan karena terdapat luka bakar seperti disulut api rokok di punggung Eko.
Di punggungnya juga terdapat luka lebam.
Tak hanya itu, pihak keluarga menemukan luka lebam di mata, bawah ketiak, lutut kanan, hingga kaki kanan.
Namun, luka lebam dan sulutan api rokok itu dibantah oleh pihak Marinir yang menghadirkan saksi-saksi di lokasi dalam konferensi pers, Senin kemarin.
Tinggalkan utang
Pihak Marinir juga menyebut Eko meninggalkan utang sekitar Rp 819 juta sebelum bunuh diri, Rp 177 juta di antaranya utang di daerah operasi.
“Kemudian ada Rp 641 juta, total keseluruhan utang almarhum Rp 819 juta,” kata Endi memerinci.
Dankormar tidak bisa memastikan peruntukkan uang-uang tersebut.
Namun, terindikasi bahwa Eko terlilit judi online.
Itu terlihat dari hasil digital forensik ponsel milik Eko.
“Tetapi dari browsing-browsing yang ada, download yang ada, dari almarhum semuanya judi online di situ. Kenapa saya sampaikan seperti itu? Karena beliau tidak membeli barang apa pun di daerah operasi,” kata Endi.
Endi mengatakan, Eko juga tidak menjelaskan alasan saat ia meminjam uang ke prajurit lain di daerah operasi.
“Tidak bilang, hanya pinjam. Pokoknya pinjam, karena mungkin perwira jadi dikasih. Kan anggota di sana merasa perjuangan sama-sama di daerah operasi, dikasih. Jadi tidak disampaikan untuk apa,” kata Endi.
Endi mengatakan, berdasarkan keterangan rekan-rekannya di lapangan, Eko merupakan orang yang tertutup.
Dari penelusuran TNI AL, didapati bahwa Eko telah mencari cara mengakhiri hidup lewat internet di ponselnya.
TNI AL juga menemukan catatan di ponsel Eko yang menunjukkan bahwa Eko sudah frustrasi.
“Jadi memang sudah putus asa, mau mati,” kata Dankormar.
(tribunnewswiki.com/kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com
Baca juga: Tubuh Warga Palestina Tercabik-cabik Kena Bom Israel, Jet Tempur Serang 70 Sasaran dalam Sehari
Baca juga: Jadwal Pengumuman Hasil Tes Online Tahap Pertama Rekrutmen Bersama BUMN 2024, ini Batas Lulusnya
Baca juga: Daftar Nama Korban Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran, Ada Gubernur Azerbaijan Timur
Ini Sebaran Habitat Buaya di Aceh Singkil, Hati-hati Jika Melintas |
![]() |
---|
Begini Cara BKSDA Evakuasi Buaya Tersangkut Jaring Ikan di Aceh Singkil |
![]() |
---|
Harga Emas di Abdya Hari Ini 9 Agustus 2025 Stabil, Ini Rincian Lengkapnya |
![]() |
---|
Cek Sekarang! Guru Bisa Dapat BSU dan Insentif Rp 2,1 Juta, Jangan Lupa Aktivasi Rekening! |
![]() |
---|
Meresahkan! Dulu Habitat Buaya di Muara Singkil, Kini Menyebar ke Hulu Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.