Info Haji
Kisah Pasutri Jawa Barat, Berangkat Haji Beda Kloter Dipertemukan di Pintu Romantis Masjid Nabawi
Namun akhirnya pasutri ini dipertemukan di pintu romantis 338 Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarah pada Jumat (24/5/2024)...
Penulis: Khalidin | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM, MADINAH – Sederet cerita mewarnai perjalanan Jamaah Calon Haji (CH) Indonesia tahun 2024 untuk sampai ke tanah suci.
Aneka kisah terungkap dalam perjalanan para jamaah mulai dari kisah pilu dan haru, bahagia, unik hingga romantisme pasangan suami istri sebagaimana dialami jamaah asal Jawa Barat.
Wartawan Serambi Indonesia Khalidin Umar Barat selaku anggota Media Center Haji (MCH) 2024 di Arab Saudi Sabtu (25/5/2024) melaporkan ada cerita haru dan romantis dalam perjalanan haji seorang pasutri asal Jawa Barat.
Adalah, Saptaria Suciani (30) dengan sang suami Irpan Hilmi, pasutri asal Jawa Barat yang berangkat haji pisah kelompok terbang (kloter).
Namun akhirnya pasutri ini dipertemukan di pintu romantis 338 Masjid Nabawi, Madinah Al Munawarah pada Jumat (24/5/2024).
Mengapa pasangan suami istri ini bisa naik haji tapi pisah kloter? Begini kisahnya sebagaimana disampaikan kepada tim Media Center Haji (MCH) 2024.
Suci sebenarnya belum berniat berangkat haji. Awalnya yang akan berangkat adalah ayah dan ibunda Suci.
Kedua orang tua Suci juga sudah mengikuti manasik haji untuk persiapan tanah suci. Tapi, tak disangka, setelah manasik kondisi sang ayah memburuk dan sehari setelahnya lalu meninggal.
Atas hal ini Suci pun ditawari untuk menggantikan porsi sang ayah dan menemani ibunya untuk berhaji.
“Hasil rembuk keluarga akhirnya saya yang berangkat. Itu juga suami yang bantu mengurus berkas-berkasnya,” kata Suci, wanita kelahiran Sukabumi itu.
Sementara sang saumi Irpan ternyata memang sudah mendaftar haji meski belum waktunya berangkat.
Nah, saat tahu ada kebijakan pendamping lansia, dia pun mendafar untuk menemani sang ayah berhaji.
“Jadi kami merasa berkah lah, sama-sama bisa mendampingi orangtua untuk naik haji. Itu bukti bakti kepada orangtua,” ujar Irpan.
Pada musim haji 2024 ini, pemerintah memang mengambil kebijakan baru untuk kuota pendampingan lansia, pendamping jamaah haji penyandang disabilitas, dan penggabungan mahram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.