Feature

Kisah Unik Jamaah Calon Haji Sesat di Arab Saudi, Bingung Setelah Keluar Hotel Lupa Arah Pulang

Selain membantu mengangkat koper, mendorong kursi roda, hal yang paling dibutuhkan jamaah haji saat di Tanah Suci adalah bantuan saat mereka tersasar

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN UMAR BARAT
WARTAWAN Harian Serambi Indonesia yang tergabung dalam kelompok 1A Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi 2024 saat membantu jamah wanita lansia di pelataran Masjid Nabawi akibat terpisah dengan rombongannya, Rabu-Senin (15-20/5/2024) tengah malam Waktu Arab Saudi (WAS) 

Laporan Khalidin Umar Barat I Arab Saudi

SERAMBINEWS.COM, MADINAH - Menjadi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merupakan anugerah dan berkah dari Allah swt bagi siapapun yang terpilih.

Sehingga saat seorang terpilih menjadi petugas haji akan mendapat amanah besar seperti mendampingi, membantu, dan membimbing jamaah agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan lancar.

Amanah tersebut pun diwujudkan para petugas haji Indonesia tahun 1445 hijriah/2024 masehi. Meski berbeda tugas dan fungsi pekerjaan namun dalam hal membantu jamaah semua siap turun tangan.

Hal ini juga terjadi pada para jurnalis yang tergabung dalam tim Media Center Haji (MCH) 2024 di Arab Saudi.

Di samping menjalankan tugas utama sebagai pengumul dan penyebar informasi terkait penyelenggaraan ibadah haji, para wartawan tampak berlomba menebar kebaikan melayani tamu-tamu Allah (dhuyufurrahman) yang memerlukan bantuan.

Baca juga: Ini Profil 88.987 Jamaah Calon Haji Gelombang Pertama yang Mendarat di Madinah

Selain membantu mengangkat koper, mendorong kursi roda, hal yang paling dibutuhkan jamaah haji saat di Tanah Suci adalah bantuan saat mereka tersesat atau lupa jalan arah pulang ke hotel.

Pasalnya, jamaah yang lupa jalan pulang ke hotel hingga berputar-putar di seputaran Masjid Nabawi dan sekitarnya menjadi pemandangan sehari-hari di musim haji di Arab Saudi.

Para jamaah haji mengaku sangat senang kehadiran para petugas. Bahkan saking bahagia karena dibantu petugas, ada jamaah yang hendak memberi uang tapi ditolak oleh petugas karena semua dilakukan sebagai tugas mulia seorang anggota PPIH Arab Saudi.

Setiap hari ada ratusan jamaah yang tersesat atau sesat di Arab Saudi.

Sejak dimulainya gelombang kedatangan calon jemaah haji (CJH) Indonesia di Arab Saudi Minggu (12/5/2024) lalu hingga kini insiden jamaah tersesat di Tanah Suci masih jadi fenomena.

Seperti pada Selasa (21/5) sore hingga Rabu (22/5) Waktu Arab Saudi, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di sektor khusus Masjid Nabawi mencatat ada 109 jamaah yang kesulitan untuk kembali ke tempat penginapannya.

Lupa pintu masuk

Setiap hari, temuan jamaah yang kebingungan saat hendak kembali ke penginapannya masih banyak.

Per hari, lebih dari 100 insiden yang terjadi. Penyebabnya beragam. Mulai dari tertinggal rombongan, lupa rute balik ke hotel, kebingungan gara-gara keluar masjid lewat pintu yang berbeda, atau faktor lain.

Dari jumlah itu, 70 orang jamaah harus diantar ke hotelnya oleh petugas. Sedangkan, sisanya dijemput oleh jamaah satu rombongannya atau pimpinan kloternya.

Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi PPIH Arab Saudi, Surnadi, menjelaskan, memang sampai saat ini masalah jamaah kesasar menjadi insiden yang paling dominan ditangani oleh petugas di area Masjid Nabawi.

"Namun, alhamdulillah, semua hal itu bisa diatasi. Semua jemaah bisa kembali ke hotelnya," ujarnya.

Sejak awal, kata Surnadi, PPIH memang sudah mengantisipasi potensi ini.

"Karena itu, di area Masjid Nabawi ditempatkan petugas khusus di seluruh sektor," katanya.

Nantinya, petugas ini lah yang akan membantu pemulangan jemaah. "Bisa diantar ke hotel oleh petugas, atau menghubungi ketua kloternya," katanya.

Sejumlah jamaah yang berada di kawasan Nabawi memang mengaku sedikit bingung.

"Alhamdulillah akhirnya dibantu petugas," kata Isqaha, jamaah asal embarkasi Lampung.

Hal serupa juga dialami jamaah haji asal Bojonegoro.

Petugas lantas mengantar jamaah tersebut ke hotelnya.

"Matursuwun nggeh mas. Ngapunten ngerepoti (terimakasih mas. Mohon maaf merepotkan, Red)," kata Ruqoyah.

Tidak hanya Ruqoyah yang mengalami hal itu. Begitu banyak jemaah haji Indonesia yang mengalami insiden serupa. Terutama para jamaah lansia.

Hampir setiap hari, selalu ada jamaah yang tersesat. Rata-rata mereka bingung saat hendak keluar Masjid Nabawi gara-gara lupa di mana pintu saat pertama dia masuk.

Wanita bernama Pari Sultani ini sempat terdampar di pelataran Masjid Nabawi akibat terpisah dengan rombongannya, Rabu (15/5/2024) tengah malam Waktu Arab Saudi (WAS).

Kala itu, Tim 1A Media Center Haji beranggotakan beranggotakan jurnalis Harian Serambi Indonesia, Aris Imam Masyudi wartawan Jawapos, Hikmah Romalina (Pendis Kemenag RI) dan Rena Fitria TV9 sedang melaksanakan tugas di sekitar Masjid Nabawi.

Warawiri di seputaran hotel dan Masjid Nabawi menjadi aktivitas rutin bagi tim MCH dalam melaksanakan tugas peliputan hingga membantu para jamaah haji Indonesia.

Dalam beberapa hari terakhir menemui sejumlah jamaah lupa arah pulang ke hotel. Tim MCH pun langsung cekatan berinisiatif memberi bantuan untuk mengantarkan para jamaah yang lupa jalan ke hotel.

Kehadiran petugas haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi pun menjadi akrab bagi jamaah tak terkecuali warga asing.

Bukan hanya warga Indonesia, jamaah asing juga tidak segan-segan menanyakan petunjuk jalan atau meminta bantuan jika berjumpa dengan petugas haji Indonesia.

Hal inilah yang dialami Petugas Penyelenggara Ibdah Haji Indonesia dari Media Center Haji Rabu (15/5/2024).

Saat tengah berkeliling di pelataran Masjid Nabawi mereka disetop seorang pria asing.

Dengan berbahasa Inggris, pria yang datang ke Masjid Nabawi bersama keluarganya itu menunjuk ke seorang lansia perempuan tua.

Jamaah wanita ini terduduk lesu dengan wajah sedih karena terpisah dengan rombongan. Wanita tua itu ternyata telah berjam-jam duduk di salah satu sudut pelataran Masjid Nabawi.

Ia hanya bisa duduk di pelataran Masjid Nabawi karena kedua kakinya sakit. Kelompok 1 A tim MCH sempat berupaya untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris termasuk menggunakan aplikasi tapi gagal.

Pasalnya bahasa persia Afganistan tidak tercakup dalam aplikasi sehingga sulit. Kendalanya adalah wartawan kesulitan berkomunikasi lantaran perbedaan bahasa.

"Ketika kami datangi kami sulit berkomunikasi dengan lansia tersebut sebab dia tidak bisa berbahasa Inggris. Akhirnya kami cek kartunya dengan Google Lens. Dan ternyata dari Afghanistan," tutur Hikmah, salah satu anggota MCH.

Kendala bahasa membuat tim MCH sulit menolong lansia Afghanistan tersebut. Setelah cukup lama mencari solusi dan waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 WAS.

Akhirnya tim MCH berkomunikasi dengan tim Sektor Khusus Petugas Haji di Masjid Nabawi dan mendatangi unit Emergency for Hajj and Umrah yang berada di pintu 222.

''Jadi kami antarkan ke seksi tersebut lantaran jam sudah menunjukkan jam 12 malam,'' ujarnya.

Namun setelah hampir dua jam berjuang, tim MCH pun menyerahkan ke petugas layanan informasi haji dan umrah di pos samping pintu 333 Masjid Nabawi.

Matanya berkaca-kaca, rasa bahagia penuh haru tampak menghiasi wajah wanita Afghanistan ini seraya berulang kali menyampaikan rasa terima kasih dengan isyarat tangan.

Butiran bening tampak mengalir di kelompok wanita tersebut usai mendapat bantuan dari Tim Media Center.

Hikmah menuturkan sepanjang menyisir Masjid Nabawi pihaknya juga kerap disetop warga asing yang menanyakan arah menuju raudhah atau tempat lainnya .

"Meski terkendala bahasa mereka tidak segan-segan bertanya,” ujarnya.

Tim MCH juga menemukan sebanyak dua jamaah lansia wanita lupa arah pulang di pintu 33 Masjid Nabawi.

Tim MCH pun menuntun kedua jamaah asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menuju hotelnya.

Lalu tak berselang lama tim MCH A1 kembali menemukan dua jamaah tersesat hingga terdampar di Karam Golden Hotel.

Tim MCH yang tergabung dalam kelompok 1A pun akhirnya kembali membantu menemukan jamaah asal Banten itu dengan keluarganya.

Kedua nenek jamaah lansia ini tampak gemetar seraya memegang erat tangan tim MCH karena takut setelah kebingungan hingga berputar-putar di sekitar Masjid Nabawi.

Mulutnya tak henti membaca Asma Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW seraya berucap syukur karena telah dibantu.

Selanjutnya ada sejumlah jamaah juga terdampar di Karam Golden Hotel karena sudah berputar-putar tidak menemukan lokasi penginapannya. Lagi-lagi tim MCH membantu jamaah terkait.

Berjibaku ikut membantu jamaah haji menjadi pemandangan sehari-hari tim MCH yang merupakan insan wartawan berbagai media.

Hal ini dilakukan semata karena mengharap ridha Allah dan syafaat Rasulullah. Para petugas haji memegang teguh sikap sabar, jujur tulus dan ikhlas dalam melayani tamu Allah di Tanah Suci.

Jamaah Indonesia merasa bersyukur dengan kehadiran para petugas haji yang dinilai selalu sigap membantu dalam hal apapun ketika dibutuhkan.

Bahkan tak sedikit wartawan dari tim MCH mendapat apresiasi dari para jamaah. Bahkan beberapa wartawan mengaku sempat akan diberi uang oleh jamaah karena bahagia dibantu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved