Konflik Palestina vs Israel

Israel Gempur Kamp Pengungsi di Rafah, 40 Warga Palestina Tewas, Banyak Terbakar Hidup-hidup

pasukan Israel menjatuhkan bom di sebuah kamp tenda pengungsian di Rafah yang menewaskan sedikitnya 40 warga Palestina.

Editor: Faisal Zamzami
Sky News
Pengeboman Israel di Rafah 

Israel mengabaikan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) dengan menargetkan kamp pengungsi di kota Rafah di Gaza Selatan pada hari Minggu (26/5/2024).

Menurut kantor Media Pemerintah di Gaza, 10 pusat pengungsian yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Palestina (UNRWA) dihantam bom Israel.

"Pesawat Israel menargetkan beberapa tenda di daerah tersebut. Rudal dan bom seberat 2.000 pon (sekitar 1 ton) juga digunakan," kata media tersebut, dikutip dari Anadolu.

Triestino Mariniello, pengacara Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCGR), mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan terbaru Israel di wilayah yang ditetapkan sebagai zona aman di Rafah menunjukkan bahwa Israel masih mengabaikan ICJ.

“Gambar-gambar mengerikan yang datang dari Rafah ini menunjukkan bahwa pemerintah Israel sepenuhnya mengabaikan tindakan mengikat dan bersifat sementara yang dikeluarkan oleh Mahkamah Internasional, yang baru dua hari lalu memerintahkan Israel untuk menghentikan tindakan militer apa pun di Rafah,” katanya.

Mariniello menambahkan bahwa penetapan zona aman yang “sepenuhnya sewenang-wenang” oleh Israel bisa berarti “kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemindahan paksa suatu populasi, mengingat tidak ada tempat yang aman di Gaza”.

Dia mengatakan bahwa kini terserah kepada Dewan Keamanan PBB untuk memastikan Israel mengikuti keputusan ICJ.

“Tindakan mendesak yang dilakukan komunitas internasional harus segera dilakukan oleh Dewan Keamanan. Ini seharusnya sudah terjadi.”

Belum ada komentar dari Sekretaris Jenderal PBB mengenai serangan terbaru di Rafah ini. 

Baca juga: Hakim Pengadilan Tinggi PBB Perintahkan Israel Hentikan Serangan Militer Ke Kota Rafah Gaza Selatan

Pembelaan IDF

Sementara itu militer Israel IDF mengakui  telah menyerang kompleks Hamas di daerah Tel Sultan di barat laut Rafah.

Dikutip dari Times of Israel, IDF mengklaim itu adalah tempat para pejabat senior Hamas berkumpul dan  menyatakan serangan itu sesuai hukum internasional, menggunakan amunisi presisi, dan berdasarkan intelijen yang mengindikasikan penggunaan wilayah tersebut oleh teroris Hamas.

Militer mengatakan pihaknya mengetahui laporan bahwa serangan dan kebakaran yang menyebar ke kamp pengungsi Palestina telah menimbulkan korban di kalangan warga sipil, dan menambahkan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki lebih lanjut.

Dalam pernyataan selanjutnya, militer mengatakan serangan itu telah membunuh Yassin Rabia, komandan markas besar Hamas di Tepi Barat – unit Hamas yang bertugas melancarkan serangan terhadap Israel dari atau di Tepi Barat – serta Khaled Najjar, senior lainnya.

Sikap Indonesia

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved