Breaking News

Berita Pidie

Lapor Pada Ayah Hingga Siapkan Baju Pelantikan PPS, Gadis di Pidie Kandas Dilantik

"Anak saya yang awalnya gembira hingga mau pakai baju putih dan rok hitam, tapi mendadak berubah kecewa, lantaran keluar pengemuman kedua, yang...

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Pelantikan PPS pilkada 2024 di GOR Alun-alun, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Minggu (26/5/2024). 

"Anak saya yang awalnya gembira hingga mau pakai baju putih dan rok hitam, tapi mendadak berubah kecewa, lantaran keluar pengemuman kedua, yang nama anaknya ditukar dengan lain. Tapi, saya tidak mempermasalahkan pengganti anak saya, namun sistem perekrutan yang sangat mengecewakan karena pengumuman hasil kelulusan dilakukan dua kali," jelasnya. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Asrina Saputri dan temannya Muhammad Halul Adri sempat gembira saat namanya lulus sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) pilkada di Pidie. 

Kegembiraan gadis asal Gampong Jambee, Kecamatan Delima, Pidie itu hingga dlaporkan kepada ayahnya.

Bahwa, Asrina Saputri akan menghadiri pelantikan PPS di GOR Alun-alun, Kecamatan Kota Sigli, Minggu (26/5/2024). 

"Anak saya Asrima Saputri memang sangat gembira saat melihat hasil seleksi PPS pertama yang diumumkan KIP Pidie. 

Anak saya memberitahukan kepada saya, sehingga saya menyarankan mandi lebih awal untuk pelantikan PPS di GOR Alun-alun Sigli," kata Ketua Tuha Peut Gampong Jambee, Kecamatan Delima, Syarifuddin (55) kepada Serambinews.com, Selasa (28/5/2024).

Namun, kata Syarifuddin, KIP Pidie justru mengeluarkan hasil kelulusan PPS pada pengumuman kedua, ternyata nama anaknya Asrima Saputri dan Muhammad Halul Adri telah ditukar dengan nama lain. 

Posisi Asrima Saputri dan Muhammad Halul Adri melorot di posisi bawah sebagai pengganti.

Sehingga anaknya gagal dilantik sebagai PPS di GOR Alun-Alun Sigli, Minggu (26/5/2024)

"Anak saya yang awalnya gembira hingga mau pakai baju putih dan rok hitam, tapi mendadak berubah kecewa, lantaran keluar pengemuman kedua, yang nama anaknya ditukar dengan lain. 

Tapi, saya tidak mempermasalahkan pengganti anak saya, namun sistem perekrutan yang sangat mengecewakan karena pengumuman hasil kelulusan dilakukan dua kali," jelasnya. 

Kata Syarifuddin, dirinya sempat mempertanyakan ke KIP Pidie, terkait anaknya yang sempat lulus PPS, yang kemudian dibatalkan pada pengumuman kedua.

Namun, ia tidak bertemu dengan komisioner KIP Pidie. 

Menurutnya, seharusnya KIP Pidie memberikan krarifikasi terhadap dualisme pengumuman kelulusan PPS di media sosial.

Pengumuman pertama Nomor : 376/PP.04.2-PU/1107/2024, yang nama Asrina Saputri dan temannya Muhammad Halul Adri lulus sebagai PPS. 

Namun, pada pengumuman kedua Nomor : 375/PP.04.02-Pu/1107/2024, yang nama Asrina Saputri dan temannya Muhammad Halul Adri telah ditukar dengan nama lain.

"Komisioner harus menjelaskan yang sebenarnya sehingga masyarakat mengetahui fakta yang sebenarnya. Sebab, pada perekrutan PPS pemilu, pengumuman kelulusan PPS hanya dikeluarkan satu kali. 

Kami masyarakat tidak mengetahui jika pengumuman pertama tidak sah atau bodong. Sebab, pengumuman pertama dan kedua sama, yang dibubuh stempel basah," ujarnya. 

Baca juga: KIP Sabang Lantik 54 Anggota PPS untuk Pilkada 2024, Bertugas di 18 Gampong

Dilapor ke Polisi

Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KIP Pidie, Sufyan, kepada Serambinews com, Selasa (28/5/2024) menjelaskan, pengumuman terhadap kelulusan PPS yang pertama beredar di medsos, bukan pengumuman resmi yang dikeluarkan KIP Pidie. 

"Saya menduga adanya sabotase yang dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawan. Sebab, kejadian yang sama telah terjadi dua kali, yang pertama saat diumumkan kelulusan PPK. Tiba-tiba keluar pengumuman lulusan PPK di medsos yang bukan dikeluarkan secara resmi oleh KIP Pidie," kata Sufyan.

Ia menyebutkan, pengumuman resmi yang dikeluarkan KIP Pidie terhadap kelulusan PPS, diumumkan melalui akun resmi KIP di medsos pada pukul 00.00 WIB.

Tapi, pengumuman PPS yang diduga disabotase telah beredar lebih dahulu di media sosial.

"Jadi sabotase itu sudah terjadi dua kali saat perekrutan PPK dan PPS, maka Komisioner KIP Pidie akan duduk bersama untuk melaporkan masalah itu ke polisi. Sehingga masalah itu akan terang menderang nantinya," ujarnya. (*)

Baca juga: Polres Nagan Raya Ajak PPS Profesional dan Netral, Siap Amankan Pilkada 2024

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved