Maulid Nabi di Gampong Waido: Peringatan Penuh Khidmat dan Kebersamaan

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Saifullah | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Suasana religius dan penuh kehangatan menyelimuti Gampong Waido, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie pada Minggu (12/10/2025), saat masyarakat setempat menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah.

Acara yang berlangsung di Meunasah Gampong Waido ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan menumbuhkan kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

Peringatan Maulid tahun ini langsung dikoordinir oleh Imam Meunasah Gampong, Tgk Faisal H Ilyas.

Pada kesempatan itu, Tgk Faisal mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Maulid sebagai sarana introspeksi dan memperkuat nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Meunasah Gampong Waido yang menjadi pusat kegiatan Maulid, dihiasi dengan dekorasi sederhana namun sarat makna.

Warga bergotong royong menata tempat acara dengan nuansa islami, mulai dari hiasan cantik hingga sajian khas Maulid yang disusun rapi di dalam meunasah.

Baca juga: Warga Lhok Pawoh Aceh Selatan Peringati Maulid Nabi, Begini Suasananya

Sejak pagi, warga mulai berdatangan, termasuk tamu undangan dari gampong tetangga seperti Waido Kumbang, Mee Keureukon, dan Waido Reuba.

Kehadiran mereka menambah semarak dan memperkuat ikatan antarwarga lintas gampong.

Acara dimulai dengan pembacaan zikir dan selawat yang dipimpin oleh para tokoh agama.

Lantunan pujian kepada Rasulullah SAW menggema di meunasah, menciptakan suasana yang khusyuk dan menyentuh hati.

Anak-anak, remaja, hingga orang tua tampak larut dalam lantunan shalawat, menunjukkan antusiasme dan kecintaan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Gampong Meunasah Krueng Aceh Besar Gelar Kenduri Maulid Nabi, Seribuan Tamu Hadir Santap Hidangan

Seperti tradisi Maulid di Aceh pada umumnya, acara ini juga diwarnai dengan penyajian hidangan khas yang disiapkan secara gotong royong oleh warga.

Aneka makanan tradisi Maulid disajikan kepada para tamu yang hadir ke meunasah. Setiap warga membawa hidangan masing-masing sebagai bentuk partisipasi dan kebersamaan.

Para tamu undangan dari gampong tetangga juga turut menikmati hidangan sambil berbincang hangat dengan warga setempat.