Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Gedung Landmark BSI Aceh, Ingatkan Agar Intensif Salur KUR kepada UMKM

Wapres meresmikan gedung megah tersebut dengan menekan tombol bersama dengan, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, meresmikan gedung Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh di Banda Aceh, Kamis (25/5/2024) siang.

Wapres meresmikan gedung megah tersebut dengan menekan tombol bersama dengan, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah. 

Kemudian Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar dan Komisaris Utama BSI, Muliaman Hadad.

Gedung Landmark BSI Aceh atau yang disebut Green Building ini merupakan gedung dengan konsep ramah lingkungan.

Gedung ini memiliki 10 lantai, 8 lantai ke atas dan 2 lantai basement, sehingga menjadikan gedung ini untuk sekarang yang tertinggi di Aceh.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyampaikan arahan agar BSI terus memperluas jangkauan dan memperkuat layanan perbankan syariah.

Baca juga: Dinihari Tadi, Jamaah Haji Aceh Kloter Pertama Mendarat di Jeddah 

Ia mendorong agar BSI terus melakukan ekspansi dan meningkatkan pelayanan perbankan syariahnya.

Ia mengingatkan pihak manajemen BSI supaya dapat mengintensifkan penyaluran KUR kepada UMKM produktif, sehingga dapat menstimulasi peningkatan ekonomi.

Ia juga menyarankan kepada pemegang otoritas agar dapat terus memperkuat BPRS, sehingga dapat menjangkau nasabah yang belum disentuh perbankan besar.

"Tingkatkan juga literasi, inklusi, dan digitalisasi keuangan syariah di Aceh," ujar Wapres.

Sementara Hery Gunardi menjelaskan saat ini BSI memiliki aset hampir Rp 360 Triliun. 

Katanya, sejak merger BSI mengalami peningkatan jumlah aset yang sangat besar. Katanya itu jadi hal positif untuk bank BUMN tersebut.

Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini Turun Lagi, Berikut Rinciannya Pada 30 Mei 2024

Sedangkan pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat mencapai Rp 250 triliun.

"Pertumbuhan pesat ini tentu tidak lepas dari keberadaan BSI di Aceh. Karena sejak adanya qanun lembaga keuangan syariah, aset di Aceh mencapai Rp 21 triliun dan pembiayaan Rp 20 triliun," ujar Hery. (*)