Rohingya Menghilang

Kamp Pengungsi Rohingya di Komplek Bupati Aceh Barat Kosong, 27 Penghuni Terakhir Kabur Jelang Subuh

Dengan perginya 27 orang etnis Rohingya sebagai penghuni terakhir pada Sabtu (1/6/2024) jelang subuh, maka aktivitas di lokasi tersebut mendadak sepi.

|
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Petugas dari PMI dan Satpol PP membersihkan tenda pengungsi Rohingya yang sudah kosong tak berpenghuni lagi, Sabtu (1/6/2024), di Kompleks Perkantoran Bupati Aceh Barat di Meulaboh. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat 

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Keberadaan etnis Rohingya di Kabupaten Aceh Barat telah berakhir.

Hal ini setelah para pelarian asal Myanmar itu dibawa kabur semua oleh pelaku penyelundupan manusia dari kamp pengungsian di Kompleks Perkantoran Bupati Aceh Barat.

Dengan perginya 27 orang etnis Rohingya sebagai penghuni terakhir pada Sabtu (1/6/2024) menjelang subuh, maka aktivitas di lokasi tersebut mendadak sepi.

Karena tak ada satu pun etnis Rohingya yang tertinggal di sana, termasuk para wanita dan anak-anak.

Sebelumnya, jumlah etnis Rohingya di kapal yang tenggelam mencapai 150 orang.

Sebagian dari mereka menghilang dan sebagian lainnya ditemukan mengapung telah meninggal dunia di laut Aceh Barat, Aceh Jaya dan Sabang.

Kemudian, 75 orang yang selamat akhirnya mendarat di Aceh Barat usai terlunta-lunta di laut lepas.

Awalnya pada 20 Maret 2024, sebanyak 6 orang pertama kali mendarat di Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga yang difasilitasi oleh nelayan, dan beberapa malam mereka ditampung di Kantor Camat Samatiga.

Satu hari berselang pada Kamis, 21 Maret 2024, sebanyak 69 etnis Rohingya kembali dilakukan evakuasi oleh Tim Basarnas yang terapung 21 mile dari bibir pantai Meulaboh, dan mereka mendarat melalui Pelabuhan Jetty Meulaboh.

Para etnis Rohingya yang direncanakan dilakukan penempatan di kawasan Beureugang tidak bisa dilakukan dan akhirnya mereka ditempatkan di Kantor PMI Meulaboh kawasan Suak Nie.

Lima hari di sana, mereka diusir warga dan terakhir mereka diungsikan di belakang Kantor Bupati Aceh Barat di Meulaboh.

Di sana mereka secara bertahap dibawa kabur oleh penyelundup manusia dengan mudah.

Sebagian kecil yakni sebanyak 11 orang secara resmi dibawa ke Sumatera Utara untuk dideportasi ke negara asalnya di Bangladesh, sedangkan selebihnya pergi tanpa pesan.

Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, Faisal Rahman kepada Serambinews.com, Sabtu (1/6/2024), membenarkan semua etnis Rohingya telah pergi dari kamp pengungsian di Aceh Barat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved