Fakta Chaowalit Buronan Thailand, Pakai KTP Aceh, Bunuh Polisi dan Tembak Hakim, Kabur Dibantu 8 WNI
Chaowalit ditangkap di sebuah apartemen di Badung, Bali, Indoensia oleh Kepolisian Negara RI pada Kamis (30/5/2024).
SERAMBINEWS.COM - Buron nomor 1 Thailand, Chaowalit Thongduang atau Sia Paeng Nanod alias yang memakai nama samaran Sulaiman saat kabur ke Indonesia ini ditangkap polisi setelah tujuh bulan melarikan diri.
Chaowalit ditangkap di sebuah apartemen di Badung, Bali, Indoensia oleh Kepolisian Negara RI pada Kamis (30/5/2024).
Chaowalit Thongduang merupakan salah satu pelaku kriminal yang paling dicari di Thailand.
Ia telah melakukan sejumlah kejahatan sebelum kabur ke Indonesia, yakni membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman.
Bareskrim Polri pun membeberkan deretan fakta pasca penangkapan Chaowalit pada konferensi pers yang digelar di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (2/6/2024).
Adapun beberapa fakta seperti Chaowalit yang sempat membunuh polisi dan menembak hakim hingga proses kaburnya dirinya ke Indonesia dibeberkan oleh Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada dan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti.
Selengkapnya berikut empat fakta terkait Chaowalit Thongduang.
1. Sempat Bunuh Polisi dan Tembak Hakim
Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti menuturkan sebelum kabur ke Indonesia, Chaowalit sempat melakukan pembunuhan terhadap polisi dan penembakan ke hakim Thailand.
Hal ini, kata Krishna, dilakukan Chaowalit setelah kabur dari penjara di Thailand.
"Betapa seriusnya tersangka yang dihadapi, gangster kelas satu, melarikan diri dari lapas selama tujuh bulan selama di Indonesia dengan membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman."
"Dan ini menjadi tekanan bagi penegak hukum di sana sehingga hasil pencarian kami dengan rekan-rekan Bareskrim, Polda Sumut, Polda Bali, dan Polda Aceh, alhamdulillah pelaku berhasil ditangkap," ujarnya.
2. Kabur ke Indonesia Naik Speedboat, Butuh 17 Jam
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada menuturkan Chaowalit membutuhkan waktu 17 jam untuk sampai ke Aceh, Indonesia dengan menggunakan speedboat.
Dia, kata Chaowalit, masuk ke Indonesia pada Desember 2023 lalu lewat perairan laut Thailand.
"Diketahui buronan tersebut dia masuk ke Indonesia pada 8 Desember 2023 melalui jalur perairan laut Thailand menggunakan speedboat 200PK," ujar Wahyu.
"Kecepatan 17 knot dengan waktu perjalanan selama kurang lebih 17 jam," sambungnya.
3. Pelarian Dibantu 8 WNI, Buatkan KTP hingga Akta Kelahiran
Wahyu mengungkapkan pelarian Chaowalit dibantu oleh delapan orang warga negara Indonesia (WNI) dengan masing-masing perannya.
Dia mengatakan WNI tersebut diduga terlibat dalam pemalsuan identitas Chaowalit selama hidup di Indonesia.
"Ada delapan WNI yang memiliki keterkaitan dengan pelarian dan pemalsuan identitas serta cara bagaimana buronan bertahan hidup selama berada di Indonesia," ujarnya.
Adapun delapan WNI itu, kata Wahyu, memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda seperti driver ojek online (ojol), agen pengiriman uang, hingga pemilik jasa sewa kapal.
Di sisi lain, Wahyu menuturkan pihaknya sudah berhasil menangkap salah satu WNI berinisial FS yang diduga memiliki peran untuk memfasilitasi Chaowalit dengan membuatkan KTP hingga akta kelahiran palsu
Semasa hidup di Indonesia, Chaowalit mengubah namanya menjadi Sulaiman dan mengaku berdomisili di Aceh.
"Kemudian sampai di Indonesia ada WNI inisial FS yang sebelumnya sudah dikenalkan di Thailand untuk membantu buronan membuat identitas palsu sebagai WNI dengan nama Sulaiman."
"Identitas palsu tersebut berupa KTP, KK, dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur. Untuk para pelaku ini masih dalam pencarian," tutur Wahyu.
4. Kronologi Penangkapan
Buron nomor 1 Thailand Chaowalit Thongduang saat ditangkap di Bali, Kamis (30/5/2024).
Wahyu mengungkapkan penangkapan berawal dari adanya laporan Kepolisian Thailand bahwa ada salah satu narapidana yang melarikan diri dari penjara usai melakukan penembakan terhadap anggota polisi Thailand.
Sebelum dipenjara, Chaowalit sudah divonis penjara seumur hidup secara in absentia lantaran melakukan percobaan pembunuhan.
Pasca ada laporan tersebt, tim gabungan melakukan penyelidikan hingga koordinasi kewilayahan selama tiga hari di Medan.
Namun, penyelidikan tersebut sia-sia karena ternyata Chaowalit sudah terlebih dahulu kabur ke Bali.
Adapun informasi itu diketahui usai tim gabungan polisi menangkap teman wanita Chaowalit berinisial SA.
Lalu, pada Kamis (30/5/2024), Chaowalit pun diketahui telah berada di Apartemen Kembar, Badung, Bali lewat pengecekan kamera ETLE di ruang Command Center Polda Bali.
Lantas, penangkapan pun dilakukan dan Chaowalit tidak melakukan perlawanan.
"Pada saat dilakukan penangkapan, tersangka melawan namun berhasil diatasi oleh tim gabungan tanpa menimbulkan cidera apapun baik kepada tersangka maupun petugas," ujar Wahyu.
Berdasarkan hasil penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa empat unit ponsel, KTP dan akta kelahiran palsu dengan atas nama Sulaiman, buku tabungan, kartu debit BCA, dan dua buah kartu debit Trung Thai Bank.
5. Pakai KTP Aceh
Pada Minggu (2/6/2024), Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada menggelar jumpa pers terkait kasus ini di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Mantan Kapolda Aceh ini menyampaikan, buronan paling dicari otoritas Thailand, Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node, membuat identitas palsu mulai dari akte kelahiran, KTP, hingga kartu keluarga selama tujuh bulan kabur ke Indonesia.
Chaowalit Thongduang menyamar dengan berganti nama menjadi Sulaiman.
Ia berpura-pura menjadi warga Aceh.
Saat polisi menangkap Chaowalit Thongduang di Bali pada 30 Mei 2024, mereka turut menyita barang bukti berupa identitas palsu Sulaiman.
"Tim gabungan mengamankan beberapa barang bukti, berupa empat buah handphone, identitas palsu berupa KTP, KK, dan akta kelahiran atas nama Sulaiman sebagai penduduk dari Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Kemudian rekening BCA atas nama Sulaiman, dan satu buah kartu debit BCA, dua buah kartu debit Thai Bank," ujar Komjen Wahyu Widada.
Chaowalit Thongduang merupakan salah satu pelaku kriminal yang paling dicari di Thailand.
Ia telah melakukan sejumlah kejahatan sebelum kabur ke Indonesia, yakni membunuh polisi dan menembak anggota kehakiman.
"Dasar dari penangkapan yang dilakukan terhadap buronan ini adalah adanya red notice control dari Royal Thai Police yang dikeluarkan pada tanggal 16 Februari 2024 atas nama Chaowalit Thongduang alias Pang Na-Node," jelasnya.
"Atas dasar red notice tersebut, kemudian tim gabungan melakukan penyelidikan dan juga koordinasi di kewilayahan dan melakukan pencarian," sambung Wahyu.
Awalnya, polisi Indonesia mencari keberadaan Chaowalit Thongduang ke Medan, Sumatera Utara.
Ketika dicari, ternyata Chaowalit Thongduang sudah tidak berada di Sumut, melainkan pergi ke Bali.
Ketika tim gabungan Polri tiba di Bali, mereka mendapati Chaowalit Thongduang berada di sebuah apartemen di Kabupaten Badung, Bali.
6. Diterbangkan ke Thailand Besok
Setelah menagkap Chaowalit, Polri akan melakukan ekstradisi atau penyerahan buronan kepada Royal Thai Police pada Selasa (4/6/2024) besok.
"Ekstradisi Selasa," kata Kepala Divisi Hubinter Polri Irjen Krishna Murti kepada wartawan, Minggu.
Krishna Murti smengatakan, Chaowalit akan diterbangkan menggunakan pesawat khusus dari Thailand.
"Pakai pesawat khusus dari Thailand. Royal Thai Air Force," ujarnya.
Saat ini, Chaowalit diketahui masih ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Untuk diketahui, dalam kasus ini, Polri juga telah menangkap dua orang yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang membantu pelarian Chaowalit dengan membuat KTP palsu dan sebagainya.
Baca juga: 11 Tokoh Incar Calon Bupati Pidie untuk Pilkada 2024, Berikut Nama-namanya
Baca juga: Hizbullah Mulai Lakukan Serangan Mematikan, Api Berkobar Membakar Sebagian Wilayah di Israel Utara
Baca juga: Kisah Jamaah Asal Pidie 69 Tahun Tuntun Ibunda 90 Tahun ke Tanah Suci
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Fakta Chaowalit Buronan Thailand Nomor Wahid: Sempat Bunuh Polisi hingga Kabur Dibantu 8 WNI
VIDEO Baru Berlaku, Gencatan Senjata Thailand Vs Kamboja Dilanggar |
![]() |
---|
Puji Keberhasilan PM Anwar Ibrahim Mediasi Konflik Thailand Vs Kamboja, Prabowo: Kami Siap Membantu |
![]() |
---|
VIDEO Panglima Thailand Dikabarkan Tewas dalam Perang Lawan Kamboja, Boonsin Murka |
![]() |
---|
Bertemu Presiden Prabowo di Jakarta, PM Anwar Ibrahim Singgung Kondisi Terkini Thailand-Kamboja |
![]() |
---|
Thailand - Kamboja Gencatan Senjata, China: Sabahat Lama dan Mitra Tiongkok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.