Aceh Tamiang

Punya 18 Item Produk Lokal, Aceh Tamiang Bertekad Menjadi Kota Ekonomi Kreatif

Aceh Tamiang dinilai memiliki modal kuat sebagai pusat ekonomi kreatif karena memiliki 18 item yang bisa dimunculkan...

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Kadis Parpora Aceh Tamiang, Muhammad Farij (kiri) memaparkan potensi ekraf yang bisa dijadikan ikon dan produk unggulan. Punya 18 Item Produk Lokal, Aceh Tamiang Bertekad Menjadi Kota Ekonomi Kreatif. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Tamiang bertekad menjadikan daerah ini sebagai kota ekonomi kreatif (ekraf).

Aceh Tamiang dinilai memiliki modal kuat sebagai pusat ekonomi kreatif karena memiliki 18 item yang bisa dimunculkan sebagai produk unggulan.

Sejumlah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku ekonomi kreatif dari berbagai latar belakang usaha dilibatkan untuk mendukung program ini.

“Ada yang barista, ada yang kuliner, seniman musik dan film sampai perajin tradisional,” kata Kadis Parpora Aceh Tamiang, Muhammad Farij, Selasa (4/6/2024).

Farij menuturkan pertemuan dengan pelaku ekraf ini dilakukan di sebuah warung di Karangbaru pada 29 Mei lalu.

Pertemuan yang diselingi pelatihan ekraf ini bertujuan membuka wawasan peserta aagar bisa memaksimalkan peluang bisnis ekraf. Sejauh ini 18 item ekraf yang dimiliki Aceh Tamiang belum digarap serius, sehingga belum bisa dipromosikan sebagai ikon daerah.

“Kita belum punya oleh-oleh khas Aceh Tamiang, padahal ada 18 item ekraf yang bisa kita kembangkan,” ungkapnya.

Farij mencontohkan produk tumbak lada -senjata khas Aceh Tamiang- memenuhi syarat untuk dijadikan ikon daerah. Namun karena kemasan promosi kurang baik, senjata ini justru masih sulit ditemukan.

“Padahal perajinnya ada, kualitasnya pun bagus. Inilah tujuan kita mempertemukan pokdarwis agar bisa saling bertukar informasi,” ujarnya.

Farij berharap melalui pertemuan ini masing-masing pokdarwis bisa saling meningkatkan komunikasi, sehingga produk kerajinan bisa dipasarkan di destinasi wisata.

Dirinya sangat optimis bila ekraf ini berjalan baik bisa menarik minat wisatawan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved