Banyak Mertua Konflik dengan Menantu, Dewi Yull Sebut karena Merasa Dianggap Saingan
Lebih lanjut Dewi Yull mengatakan bahwa banyak orangtua, terutama ibu merasa memiliki hak atas hidup putra mereka. Sehingga mereka merasa...
Lebih lanjut Dewi Yull mengatakan bahwa banyak orangtua, terutama ibu merasa memiliki hak atas hidup putra mereka. Sehingga mereka merasa kehadiran menantu adalah saingan dalam hidup mereka.
SERAMBINEWS.COM - Banyak ibu lupa bahwa kehadiran seorang anak itu adalah titipan dari Tuhan.
Dan tidak seharusnya merasa memiliki itu sepenuhnya.
"Lupa kalau tidak semua orang dititipi. Ini kan masalah titipan, pemahaman terhadap sebuah titipan dari Yang Maha Kuasa," kata Dewi Yull.
"Kita sebagai orangtua, diberi keturunan, (merasa) seperti itu hak kita, itu hak kita dong, itu anak kita. Lupa, banyak orang enggak dikasih kesempatan, terus yang enggak punya bagaimana? Apa yang mau mereka hak-i?" imbuhnya.
Pemikiran bahwa anak adalah hak mereka itu yang kemudian membuat orangtua menjadikan anak sebagai obyek.
Orangtua merasa anak harus membalas semua yang sudah mereka korbankan, berikan dalam proses menuju kesuksesan.
"Begitu anak menikah, sukses karrier, orangtua bilang 'itu hak saya, enak aja udah disekolahin, udah pengorbanan luar biasa, tiba-tiba kerja, yang nikmatin istri kamu,'" ujar Dewi Yull.
"Lah, tugas kita membesarkan selesai, doanya sama Allah, semoga anak kita jadi anak bakti, soleh, solehah, udah," jelasnya.

Baca juga: Menyanyi di Pernikahan Pangeran Abdul Mateen, Dewi Yull Bongkar Suvenir Royal Wedding Raja Brunei
Menurutnya, tak bisa orangtua menuntut anak berbakti atau membalas pengorbanan mereka.
Tapi tugas orangtua adalah mendoakan agar anak memiliki kesadaran itu sendiri untuk berbakti pada orangtua.
"Kalau dia inget, kita alhamdulillah, berarti doa kita didengar. Kalau mereka abai, berarti takdir kita, apa yang salah?" ucap Dewi Yull.
"Karena kan enggak semua orangtua, ada yang enggak sempurna, tapi merasa paling sempurna, kalau sudah bicara soal anak, merasa paling berjasa, paling berkorban. Enggak bisa dari point of view kita, tapi si anaknya," imbuhnya.
Karena itu, untuk bisa memiliki hubungan harmonis dengan menantu, mertua harus bisa meredam ego dan menerima hadirnya menantu seperti kehadiran teman baru.
"Anggap aja menantu itu teman baru, sahabat baru. Kita kalau kepada teman baru, kan akan respect, enggak susah kok menghargai seseorang. Enggak bisa 'kamu hargai saya ya, saya lebih tua,' enggak bisa, sekarang zaman sudah berubah," tutur Dewi.
Ini Alasan Dewi Yull Tak Lakukan Operasi Lasik Sejak Dulu Hingga Sebelah Matanya Buta |
![]() |
---|
Ini Faktor Penglihatan Dewi Yull Terganggu, Bersyukur dengan Kehidupannya |
![]() |
---|
Berawal Mata Minus Tinggi hingga Alami Buta, Begini Kondisi Dewi Yull |
![]() |
---|
Penyebab Mata Kanan Dewi Yull Alami Kebutaan, Sempat Keluar Gelembung Hingga Pengelihatan Gelap |
![]() |
---|
Bukan karena Ray Sahetapy, Dewi Yull Ungkap Alasannya Sempat Sembunyikan Sosok Suami Bau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.