Berita Aceh Timur

Jelang Idul Adha, Penjualan Kue Lebaran di Idi Aceh Timur Sepi, Pedagang Musiman Terancam Rugi

Rita, seorang penjual kue musiman lebaran di Pasar Idi Rayeuk, Aceh Timur, ini hanya bisa tertunduk lesu karena tak ada pembeli yang bisa dilayaninya.

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/Maulidi Alfata      
Rita, salah satu penjual kue musiman lebaran di jalan Jenderal Sudirman, Pasar Idi Rayeuk, Aceh Timur, Rabu (13/6/2024) 

Rita, seorang penjual kue musiman lebaran di Pasar Idi Rayeuk, Aceh Timur, ini hanya bisa tertunduk lesu karena tak ada pembeli yang bisa dilayaninya. 

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Deretan lapak pedagang kue musiman lebaran, tersusun di Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Idi Rayeuk, Aceh Timur.

Amatan Serambinews.com, Kamis (13/6/2024), setiap lapak terlihat sepi dari para pembeli. Padahal Idul Adha tinggal menghitung hari. 

Rita, seorang penjual kue musiman lebaran di Pasar Idi Rayeuk, Aceh Timur, ini hanya bisa tertunduk lesu karena tak ada pembeli yang bisa dilayaninya. 

Ditanyai Serambinews.com, ibu rumah tangga ini mengaku sudah empat hari berjualan di lokasi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. 

Namun, katanya dalam empat hari itu, omzet penjualannya tersebut Rp 1 juta pun tak sampai. 

"Ini sudah empat hari saya jualan, belum sampai satu juta rupiah pun yang laku," ungkap Rita sambil menata dagangannya.

Baca juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024 Segera Dibuka, Persiapkan Diri Anda dari Sekarang

Rita memperkirakan melemahnya daya beli warga karena memang pendapatan saat ini juga sulit, selain memang diakuinya minat warga membeli kue untuk Idul Adha tak setinggi, seperti untuk persiapan Idul Fitri. 

Buktinya, kata Rita, saat jelang Idul Fitri 1445 Hijriah lalu, omzet penjualannya mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. 

Adapun kue lebaran yang dijual Rita kali ini, yaitu kacang arab per kilo Rp 50 ribu, nastar Rp 120 ribu per kilogram. 

Rita berharap hasil penjualannya dua hari ke depan bisa meningkat atau habis terjual, jika tidak terpaksa dirinya  menanggung kerugian besar.

"Banyak barang dagangan yang saya ambil dari. Medan, dan beberapa lainnya saya produksi sendiri," ungkapnya. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved