Berita Banda Aceh
Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Diluncurkan di Alue Naga
Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Banda Aceh telah resmi diluncurkan.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Banda Aceh telah resmi diluncurkan.
Gerakan ini resmi di luncurkan oleh Penja bat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin bersama Kapolresta Banda Aceh KombesPol Fahmi Irwan Ramli, Dandim 0101/KBA Kolonel CZi Widya Wijanarko dan Kajari Banda Aceh Suhendri serta unsur pimpinan daerah lainnya di Gampong Alue Naga, Kamis (12/6/2024).
Program ini dimulai ditandai dengan penabuhan Rapa’i oleh Pj Wali Kota bersama Forkopimda yang hadir di Gampong Alue Naga.
Penjabat Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, mengatakan, stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada keseha tan anak secara individual, tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus bangsa.
“Karenanya, intervensi pencegahan perlu kita lakukan secara serius dan berkelanjutan agar kedepan tidak ada lagi anak anak Kota Banda Aceh yang lahir dalam kondisi stunting,” ujar Amiruddin.
Lanjutnya, program Kick Off Intervensi Seren tak Pencegahan Stunting dilakukan sesuai arahan Ke menkes, yang mana kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni secara serentak diseluruh daerah dengan melibatkan berbagai pihak dan unsur terkait.
“Tentu ini menjadi bukti komitmen kita bersama untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Upaya ini, tentunya kita memerlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat,” ujar Amiruddin.
Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Amiruddin turut menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras hingga mampu menurunkan angka stunting secara signifikan dari tahun 2022 sampai 2023 sebesar 3,6 persen.
Dikatakan, berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survey Keseha tan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting tahun 2022 sebesar 25,1 % turun menjadi 23,4 % di tahun 2023.

“Capaian ini tentu tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat dalam upaya pence gahan stunting,” tambah Amiruddin.
Ia menambahkan, program seperti pemberian makanan tambahan, edukasi gizi kepada ibu hamil dan menyusui, serta peningkatan akses layanan kesehatan adalah beberapa contoh nyata dari upaya yang telah dilakukan selama ini.
“Namun demikian, saya ingin tekankan, keberhasi lan program ini tidak han ya ditentukan oleh pemerintah semata, partisipasi aktif masyarakat san gatlah penting,” tegas Amiruddin.
Karenanya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat un tuk turut serta memastikan dilakukannya 10 hal dalam Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Kota Banda Aceh, antara lain; memastikan dilakukan pendataan seluruh calon pengantin (catin), ibu hamil, dan balita yang ada di wilayah kerjanya untuk menjadi sasaran.
Kemudian memastikan catin yang belum didata, ibu hamil, dan balita hadir di posyandu.
GeRAK Apresiasi Pemda Peraih EFT Award, Fernan: Komitmen Nyata untuk Perubahan Iklim |
![]() |
---|
Nazaruddin Dilantik Jadi Imum Mukim Lueng Bata, Disaksikan Wali Kota Banda Aceh |
![]() |
---|
Distanbun Minta Karet Mentah tak Lagi Dijual ke Luar Aceh: Kita Ada Pabrik |
![]() |
---|
Distanbun Aceh Minta Karet Mentah tak Dikirim Lagi ke Luar Daerah |
![]() |
---|
Ketua AJI Banda Aceh Beri Pelatihan Jurnalistik untuk Amil Baitul Mal se-Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.