Iron Dome Israel Terancam Kewalahan jika Perang Terbuka dengan Hizbullah, Amerika Ketar-ketir
Pejabat AS ketar-ketir, memperingatkan Hizbullah bisa menembakkan 3.000 rudal per hari, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik.
SERAMBINEWS.COM, GAZA - Sistem anti-rudal Israel, Iron Dome, terancam kewalahan jika perang terbuka dengan Hizbullah.
Pejabat AS ketar-ketir, memperingatkan Hizbullah bisa menembakkan 3.000 rudal per hari, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik.
Penilaian ini disampaikan oleh pejabat AS minggu lalu, sejalan dengan analisis para ahli di Israel dan Amerika Serikat, di tengah kekhawatiran perang dengan Hizbullah bisa lebih berbahaya dibanding perang Lebanon kedua tahun 2006, yang menyebabkan kehancuran besar di Lebanon.
Amerika Serikat dan Prancis memimpin upaya diplomatik untuk mencegah konflik lebih luas antara Israel dan Hizbullah, di tengah ketakutan bahwa retorika yang meningkat dan baku tembak di perbatasan bisa memicu perang skala penuh.
Pada hari Jumat, kementerian luar negeri Kuwait memperingatkan warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan mendesak mereka yang sudah berada di negara itu untuk segera pergi.
Laporan juga menyebutkan pejabat pemerintahan AS memberi tahu delegasi Israel di Washington bahwa Amerika Serikat akan menawarkan bantuan keamanan jika terjadi konflik lebih luas.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan “alasan dan rasionalitas” untuk menghindari konsekuensi yang berpotensi bencana bagi kawasan dan dunia.
Sejak 2006, Hizbullah, kelompok non-negara bersenjata terbaik di dunia, memperluas persenjataan dan kemampuannya secara signifikan, termasuk mendapatkan drone bunuh diri yang sulit ditangkal Israel, kemampuan rudal anti-pesawat, dan berbagai rudal yang sekarang diyakini berjumlah antara 120.000 hingga 200.000 buah.
Baca juga: Ancaman bagi Israel Jika Perang dengan Lebanon Meletus: Hizbullah Akan Tembak Setengah Juta Rudal
Sementara Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, mengatakan kelompoknya punya 100.000 personil bersenjata, kekuatan militer inti mereka kemungkinan sekitar sepertiga dari jumlah itu, tetapi banyak di antaranya punya pengalaman tempur di Suriah.
Namun, skala persenjataan rudal Hizbullah dan doktrin operasional mereka dalam konflik besar dengan Israel kemungkinan menjadi tantangan terbesar.
Mayoritas persediaan rudal Hezbollah terdiri dari puluhan ribu rudal tidak berpemandu, baik jarak pendek maupun jarak jauh.
Sejak 2006, mereka telah memperoleh ratusan rudal balistik berpemandu yang dapat ditembakkan dari bunker yang kuat dan peluncur bergerak.
Masalah ini semakin rumit dengan penggunaan drone yang semakin efektif oleh Hezbollah, termasuk senjata kamikaze, yang sulit ditangkal oleh pertahanan udara Israel.
Proyek penelitian selama tiga tahun oleh Institut Kontra-Terorisme Universitas Reichman di Israel, yang selesai tak lama sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober, menyimpulkan Hizbullah mampu menembakkan hingga 3.000 rudal per hari, dan mampu menggempur dengan jumlah tersebut selama tiga minggu untuk memaksa runtuhnya pertahanan udara Israel.
“Harapan publik dan sebagian besar kepemimpinan bahwa Angkatan Udara Israel dan sistem intelijen Israel yang efektif akan berhasil mencegah sebagian besar serangan roket ke Israel akan hancur,” kata laporan tersebut.
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
VIDEO Yaman Klaim Luncurkan Rudal Hipersonik ke Bandara Ben Gurion Bertubi - Tubi |
![]() |
---|
VIDEO Serangan Dahsyat Yaman Guncang Israel: Rudal Hipersonik Hantam Bandara Internasional! |
![]() |
---|
VIDEO Mesir Kerahkan 40 Ribu Pasukan Militer di Perbatasan Israel |
![]() |
---|
VIDEO Perang Belum Usai, Mesir Sudah Siapkan 'Pemerintahan Baru' untuk Gaza, Siapa Mereka? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.