Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Istri Klaim Tentara Israel Ingin Kudeta Netanyahu, Tentara Zionis Diduga Berkonspirasi Gulingkan PM

Menurut Haaretz, Sara juga memberikan klarifikasi setelah menyinggung dugaan rencana kudeta itu.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/AFP
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membahas rumor tentang kesehatannya untuk pertama kalinya pada hari Rabu 

SERAMBINEWS.COM - Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu, mengklaim tentara Israel ingin mengudeta suaminya.

Klaim itu disampaikan Sara saat dia bertemu dengan keluarga warga Israel yang disandera oleh Hamas.

“Dalam rapat tertutup dengan keluarga sandera, Sara menuding bahwa para pemimpin angkatan darat ingin menjalankan kudeta terhadap suaminya,” demikian laporan Haaretz dikutip dari The Times of Israel.


“Pasukan Israel berusaha merancang kudeta militer terhadap suami saya,” kata Sara menurut Haaretz.

Namun, kantor Netanyahu membantah laporan Haaretz itu dan menyebutnya sebagai “kebocoran yang salah”.

Menurut Haaretz, Sara juga memberikan klarifikasi setelah menyinggung dugaan rencana kudeta itu.

Dia menyebut kurang percaya kepada kepemimpinan militer, bukan kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara keseluruhan.

Sara mengatakan keluarga sandera gelisah karena orang-orang tersayang mereka kini bergantung pada tentara Israel.

Kantor Netanyahu menyebut Sarah akan terus berupaya demi pembebasan semua sandera.

Dikutip dari Anadolu Agency, Sara bukan satu-satunya anggota keluarga Netanyahu yang membuat tudingan semacam itu.

Putra Netanyahu, Yair Netanyahu, juga membuat tudingan serupa pada pertengahan bulan ini.

Yair menuduh militer dan dinas keamanan Shin Beth “berkhianat” serangan Hamas menyerang tanggal 7 Oktober 2023.

“Apa yang mereka coba sembunyikan? Jika tidak ada pengkhianatan, maka mengapa mereka takut kepada pihak eksternal dan independen yang menyelidiki apa yang terjadi,” tulis dia di media sosial X.

“Mengapa kepala tentara dan intelijen terus mengklaim bahwa Hamas sudah dihalangi? Di mana Angkatan Udara pada tanggal 7 Oktober,” katanya menambahkan.


Dalam beberapa bulan belakangan ada banyak pejabat militer, keamanan, dan politik yang sudah bertanggung jawab atas kegagalan mencegah serangan Hamas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved