Berita Pidie

Partai Aceh dan Gerindra tak Diundang, Parpol Raih 21 Kursi DPRK Bentuk Koalisi Pidie Meusaneut

Kegiatan itu dilaksanakan di salah satu warung kopi di Sigli, Kabupaten Pidie, Kamis (27/6/2024).

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS COM/M NAZAR
Tujuh parpol di Pidie membentuk koalisi Pidie Meusaneut di salah satu warung kopi di Sigli, Kamis( 27/6/2024) 

Kegiatan itu dilaksanakan di salah satu warung kopi di Sigli, Kabupaten Pidie, Kamis (27/6/2024).

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pengurus partai politik atau parpol yang terdiri atas Demokrat, Golkar, NasDem, PKB, PAN, PKS dan PDA membentuk koalisi bertajuk Pidie Meusaneut. 

Kegiatan itu dilaksanakan di salah satu warung kopi di Sigli, Kabupaten Pidie, Kamis (27/6/2024).

Seperti tujuh parpol, yang memiliki 21 kursi di DPRK Pidie membentuk koalisi. 

Adalah Partai Demokrat 4 kursi, NasDem 4 kursi, Golkar 4 kursi, PKB 4 kursi, PAN 3 kursi, PKS dan PDA masing-masing 1 kursi.

"Hari ini, kami dari tujuh partai membentuk koalisi Pidie Meusaneut, yang nama itu masih penjajakan.

Koalisi ini dibentuk untuk menyatukan persepsi terhadap kriteria balon bupati dan wakil bupati Pidie," kata Ketua DPC Partai Demokrat Pidie, Teuku Syawal, Kamis (27/6/2024).

Ia menjelaskan, kriteria balon bupati dan wakil bupati, nantinya ditentukan DPP partai. 

Kata T Syawal, Partai Aceh dan Gerindra tidak diundang pada pembentukan koalisi, mengingat Partai Aceh yang meraih 11 kursi di DPRK Pidie secara mandiri boleh menetapkan balon bupati dan balon wakil bupati. 

Sementara Gerindra tidak diundang, lantaran Gerindra telah memperoleh 5 kursi.

"Meski Partai Aceh dan Gerindra tidak kita undang, tapi komunikasi politik dengan partai itu cukup baik. Sementara PAS juga telah ada lampu hijau bergabung untuk koalisi, tapi PAS tidak hadir," ujarnya.


Ketua DPD II Golkar Pidie, Teuku Saifullah TS, Kamis (27/6/204) menjelaskan, koalisi itu dibentuk untuk membangun Pidie, yang dilakukan harus bersama-sama.

Partai yang membetuk koalisi, tentunya partai yang memiliki perwakilan di DPRK Pidie

Kata T Saifullah, oposisi hasil pileg, hasil kepercayaan warga PA memperoleh 11 kursi, sehingga PA tidak perlu berkoalisi.

Ada pun Gerinda memperoleh 5 kursi, partai tersebut perlu koalisi karena membutuhkan satu kursi. 

"Pertai kami perlu melakukan koalisi, lantaran tidak cukup kursi. Jadi dasar kita membentuk koalisi, kita ingin membangun Pidie secara bersama-sama," jelasnya.

Menurutnya, sesuai juklak calon bupati wajib dilakukan survei, terhadap calon yang beredar menjadi calon bupati. Maka nantinya hasil yang telah dirumuskan menjadi satu pasang. Semua elemen harus dilibatkan dalam menentunkan calon bupati. 

" Jadi tidak ada ganjal mengganjal terhadap partai lain dengan membentuk koalisi. Koalisi kita butuh untuk melahirkan orang berkemampuan. J

angan kita berprasangka tidak baik," jelasnya. 

Ketua DPD Partai NasDem Pidie, Fadhlullah TM Daud, Kamis (27/6/2024) mengatakan, pembentukan koalisi tujuh partai untuk menyatukan persepsi guna membangun Pidie lebih baik. 

Menurutnya, pembentukan koalisi itu, bukan untuk menakuti dan mengganjal partai lain. Jumlah partai yang melakukan koalisi itu tidak gemuk.

"Kita koalisi itu, untuk bersama-sama menentukan calon bupati dan wakil bupati, yang lebih baik dari sekarang ini," jelasnya. 

Tidak Mengganjal PA

Ketua DPD PAN Pidie, Narul Syam, Kamis (27/6/2024) menjelaskan, pembentukan koalisi itu bukan untuk mengganjal Partai Aceh.

Lahirnya koalisi untuk menyatukan kesamaan persepsi. 

Parpol merupakan tupoksi  mencari sosok pemimpin yang mampu mengemban tugas.

Jika parlok tidak membidik pemimpin, maka tidak menjalankan tupoksi parpol.

"Maka dengan koalisi itu akan melahurkan kompotitor unggul," ujarnya.

Menurutnya, parpol harus bertanggungjawab terhadap ekspektasi masyarakat. Bagaimana merumuskan hadirnya seorang pemimpin yang ideal yang dibutuhkan masyarakat. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved