Sabang
Stunting di Kota Sabang Turun Jadi 2,2 Persen, Pemko: Berkurang Sebanyak 78 Anak
Di Kota Sabang sendiri juga ada program bapak asuh anak stunting (BAAS) yang melibatkan seluruh Forkopimda di Kota Sabang...
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sabang Rinaldi Syahputra, menyatakan angka prevalensi stunting di Kota Sabang menurun, dari 11,2 persen menjadi 9 persen.
"Perlu kami sampaikan, angka prevalensi stunting di Kota Sabang pada Januari 2024 yang lalu ialah sebesar 10,1 persen (316 orang anak) dan pada bulan mei 2024 angkanya telah turun menjadi 9 % (272 orang anak)," Kata Rinaldi saat memberikan sambutan pada Peluncuran Adhyaksa Peduli Stunting di Kota Sabang, Kamis (4/7/2024).
"Apabila dibandingkan dengan angka pada bulan Agustus tahun 2023 lalu yaitu 11,2 % (350 orang anak), kini berarti tingkat prelevansinya telah turun sekitar 2,2 % (berkurang sebanyak 78 orang anak)," Sambungnya.
Dikatakan, keberhasilan saat ini merupakan upaya seluruh pihak di Kota Sabang, termasuk jajaran Forkopimda, OPD terkait, para petugas di lapangan sebagai garda terdepan, camat, keuchik, kader posyandu, tim penggerak pkk, penyuluh keluarga berencana, bidan desa, kader sanitasi, kader pembangunan manusia, karang taruna, petugas puskesmas dan penggiat lainnya serta masyarakat Kota Sabang.
Di Kota Sabang sendiri juga ada program bapak asuh anak stunting (BAAS) yang melibatkan seluruh Forkopimda di Kota Sabang dengan berbagai program yang tujuannya ialah untuk memberikan nilai manfaat bagi keluarga berisiko stunting khususnya dalam percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut, dikatakan berbagai upaya telah di lakukan Pemerintah Kota Sabang untuk melakukan intervensi terhadap angka stunting ini.
Mulai dari Pemberian bantuan perlindungan sosial bagi keluarga beresiko stunting (PROGRAM GEUNASEH), Program DASHAT (Dapur Sehat Anak Stunting), Program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) dimana tiap Forkopimda memilih desa masing-masing untuk menjadi bapak asuh.
Kemudian meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk penanganan stunting melalui peningkatan kapasitas aparatur dan kader di gampong, melakukan home visit rutin bagi anak stunting, Peningkatan penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.
Selanjutnya, bersinergi dan kolaborasi dengan mitra pemerintah daerah, Penguatan perencanaan dan penganggaran dalam rangka percepatan penurunan stunting, Pengawasan terhadap konsumsi vitamin dan tablet tambah darah untuk remaja putri, calon pengantin dan ibu hamil, Mendorong pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) dan asi eksklusif (0-6 bulan) dengan membuat regulasi dan Pembangunan MCK dan septic tank kedap air bagi keluarga beresiko stunting.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas launching Program Adhyaksa Peduli Stunting Aceh tahun 2024 di Kota Sabang. Dukungan dari bapak dan Kejaksaan Negeri Sabang saat ini tentunya sangat membantu dalam penanganan stunting di Gampong Kuta Barat,” tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.