Popda 2024
Kompetisi dan Pemberdayaan SDM Diperlukan untuk Kemajuan Sepakbola Aceh
"Kita banyak memiliki talenta muda, kita rasa ini perlu banyak kompetisi dan pemberdayaan sumber daya untuk mereka agar menjadi pemain profesional
Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Nur Nihayati
"Kita banyak memiliki talenta muda, kita rasa ini perlu banyak kompetisi dan pemberdayaan sumber daya untuk mereka agar menjadi pemain profesional
Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Aceh, Irfansyah, menegaskan bahwa kompetisi dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci untuk mengangkat prestasi sepak bola di Aceh.
Pernyataan ini disampaikan oleh Irfansyah saat berada di lapangan Mon 9 POPDA Aceh ke-XVII di Aceh Timur, pada Senin (8/7/2024).
"Kita banyak memiliki talenta muda, kita rasa ini perlu banyak kompetisi dan pemberdayaan sumber daya untuk mereka agar menjadi pemain profesional kedepannya," ungkapnya.
Baca juga: Usai Permalukan Aceh Singkil, Pidie Menang Tipis Atas Sabang dalam Popda, Sisa Lawan Tamiang & Abdya
Menurutnya, Aceh memiliki banyak talenta muda yang perlu diberi kesempatan melalui kompetisi dan pembinaan agar mereka dapat berkembang menjadi pemain profesional di masa depan.
Kompetisi seperti POPDA, HIPMI, dan liga-3 memberikan wadah bagi para pemain muda untuk mengasah kemampuan dan memulai karier mereka.
POPDA Aceh XVII, khususnya, menjadi ajang bagi para pemain muda untuk membuktikan diri dan menjadi bagian dari masa depan sepak bola Aceh.
Baca juga: Tim Sepak Bola Bireuen Pimpin Klasemen Popda, Giliran Lhokseumawe Dikalahkan, Besok Vs Aceh Selatan
Dengan berkompetisi di level profesional seperti Liga 3, 2, dan Liga 1, para pemain muda dapat mengukir prestasi dan mendukung perkembangan sepak bola di daerah ini.
"Oleh karena itu kita dari asprov juga meminta kepada Askab di setiap Kabupaten Kota di Aceh untuk pemain muda agar diperhatikan dan dibina untuk menjadi pemain hebat kedepannya," tuturnya.
Selain pemain, peran pelatih juga sangat penting. Irfansyah menekankan perlunya pelatih dengan lisensi yang memadai.
" Saat ini, para pelatih yang telah memiliki lisensi D, C, dan B aktif berperan sebagai kepala pelatih atau asisten pelatih di klub-klub Liga 3, termasuk dalam ajang POPDA Aceh," tuturnya.
Bakat para pemain muda dapat membawa mereka ke level nasional. Seperti banyak pemain Aceh yang saat ini bermain di level lebih tinggi, para pemain muda berpotensi mengharumkan nama daerah mereka di kancah sepak bola nasional. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.