Tips Beasiswa

Tips Lolos LPDP 2024 ala Zuhra dari Aceh, Berangkat ke Inggris usai 11 Kali Gagal Tes Beasiswa

Gadis asal Aceh Utara, Fatimah Zuhra dinyatakan lolos beasiswa LPDP Batch I 2024 ke University of Exeter, Inggris.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Gadis asal Aceh Utara, Fatimah Zuhra dinyatakan lolos beasiswa LPDP Batch I 2024 ke University of Exeter, Inggris. 

"Maka dari itu, saya berusaha memantaskan diri menjadi awardee yang dicari LPDP,” ucap Zuhra.

Baca juga: Kepala IDF Lengser, Kecam Pemimpin Israel Gagal Kendalikan Kebrutalan: Ini Bukan Jalan Taurat

Kisah Zuhra Gagal Beasiswa 11 Kali

Gagal berkali-kali tak membuatnya patah arang, semakin gagal semakin tertantang.

Begitulah prinsip yang dipegang teguh seorang Fatimah Zuhra, gadis asal Aceh Utara yang lolos beasiswa LPDP Batch I 2024 ke University of Exeter, Inggris.

Sampai di titik ini bukanlah pekerjaan mudah bagi Zuhra. Wanita kelahiran Tanah Pasir Aceh Utara, September 1997 itu setidaknya harus melalui jatah gagal sebanyak 11 kali.

Mulai dari beasiswa Global Undergraduate Exchange Program UGRAD (2020), Community College Initiative Program CCIP AMINEF (2021), Turkiye Burslari Scholarship (2021), Fulbright (2022), Chevening Scholarship (2022).

Kemudian Australian Awards Scholarship AAS (2022), LPDP Batch 1 (2022), Erasmus Mundus Joint Degree Scholarship (2023), Beasiswa Indonesia Bangkit BIB (2023), LPDP Batch 2 (2023) hingga Global MINDS Erasmus Mundus Master Degree Scholarship (2024).

Penantian panjang dan melelahkan itu terjawab sudah, putri dari pasangan Zainuddin dan Malahayati ini dinyatakan lolos LPDP Batch I usai melalui sejumlah tahapan sejak apply 11 Januari lalu dan diumumkan pada 10 Juni 2024.

"Bisa lolos LPDP tahun ini sungguh di luar ekspektasi saya," ucap haru Zuhra.

Alumnus Psikologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh itu bercerita, sempat ingin menyerah karena sudah dua kali gagal LPDP bersama belasan beasiswa lainnya, ditambah sertifikat bahasa Inggris (IELTS) miliknya yang akan expired pada Juli ini.

Namun dia selalu mengingat pesan sang dosen, Nucke Yulandari MPsi Psikolog agar memberikan 110 persen usaha sebelum akhirnya bertawakal kepada Allah, apapun hasilnya nanti.

Sadar diri sebagai anak pedagang kecil (UMKM), jalan satu satunya yang bisa ditempuh Zuhra hanyalah bekerja keras sambil melibatkan Allah Swt dalam setiap prosesnya.

Mirip-mirip dengan pejuang beasiswa lain, dia mempersiapkan semuanya mulai dari sertifikat bahasa Inggris, mentoring online maupun tatap muka, menulis esai, mempersiapkan berkas hingga latihan wawancara beasiswa.

"Bahkan teringat dulu tiap hari saat berangkat maupun pulang kerja selalu belajar IELTS di bus, mock-up interview sama 10 alumni LPDP tapi gagal juga. Sedih kali memang waktu itu," kenang Zuhra.

Perjuangan paling berkesan menurutnya adalah kebersamaan dengan Allah dan orang tua.

Berkali-kali gagal beasiswa, dia merefleksi diri tentang kedekatan dengan kedua hal ini adalah yang terpenting dalam setiap proses menggapai mimpinya. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved