Dosen FEBI UIN Ar-Raniry Teliti Tantangan dan Strategi Zakat ke Komunitas Disabilitas, Ini Hasilnya

Peran zakat memainkan peran penting dalam sistem ekonomi makro Islam, berfungsi sebagai mekanisme redistribusi kekayaan dan stabilisasi ekonomi

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry, Dr Nilam Sari MAg dan Winny Dian Safitri MSi saat menyampaikan materi dengan tema Zakat For Community Development : Challenges And Strategies For economic Empowerment Of The Poor di Pusat Pungutan Zakat-Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (PPZ-MAIWP) Malaysia, di Kawasan Shamelin Perkasa, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/7/2024) pagi. 

SERAMBINEWS.COM - Peran zakat memainkan peran penting dalam sistem ekonomi makro Islam, berfungsi sebagai mekanisme redistribusi kekayaan dan stabilisasi ekonomi. Zakat juga membantu mengurangi kesenjangan pendapatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, selain mengendalikan inflasi dan juga menciptakan stabilitas ekonomi.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry, Dr Nilam Sari MAg dan Winny Dian Safitri MSi saat menyampaikan materi dengan tema Zakat For Community Development : Challenges And Strategies For economic Empowerment Of The Poor di Pusat Pungutan Zakat-Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (PPZ-MAIWP) Malaysia, di Kawasan Shamelin Perkasa, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/7/2024) pagi.

Nilam dan Winny mengatakan, indikator kesejahteraan Mustahik Zakat dan Disabilitas adalah bisa mendapatkan akses kesehatan, akses pendidikan, akses perumahan, dan juga akses ekonomi.

“Inovasi dari Dinas Sosial Kota Banda Aceh, ada sebuah café para pekerjanya orang-orang yang tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar, namun semangat dan kerja keras mereka berusaha sangat patut dibanggakan. Ini lah yang ingin kita perjuangkan, agar bisa mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah, melalui Baitul Mal agar mereka terus bisa berkembang dalam usaha,” kata Nilam.

Nilam keahlian, motivasi dan semangat, jaringan dan dukungan, serta kemampuan beradaptasi yang baik.

Dalam perjalanan riset yang dilakukan Nilam dan Winny mereka mendapati dukungan Baitul Mal Aceh untuk mustahik disabilitas berupa program zakat family, bantuan tunai, serta alat bantu seperti kursi roda dan alat bantu dengar juga dukungan lainnya, seperti pendidikan dan pelatihan.

Riset yang dilakukan oleh Nilam dan Winny memberikan informasi bahwa pendapatan untuk disabilitas berasal dari pemerintah berbentuk APBN dan APBD serta Pendanaan Non-Pemerintah.

“Pendanaan Non Pemerintah berasal dari berbagai sumber seperti Amal, Filantropi, dan Pemanfaatan dana zakat, infaq, shadaqah (ZIA). Pendanaan ini penting karena dapat memberikan dukungan tambahan bagi kelompok disabilitas yang membutuhkan,” ujar Nilam.

Sementara itu Winny mengatakan, kategori disabilitas yang disalurkan zakat oleh lembaga zakat menyasar pada penyandang tuna rungu, tuna netra, tuna wicara, tuna daksa, dan penyandang disabilitas mental.

Winny juga mengatakan, saat ini sedang di inisiasi Qanun yang didalamnya juga berisi tentang aksesibilitas terhadap pemerolehan jaminan sosial bagi disabilitas.

“Semoga tidak hanya kepada lembaga zakat, tetapi bagi kita semua untuk turut memperhatikan kesejahteraan disabilitas dan akses informasi bagi para disabilitas,” kata Nilam dan Winny.

Pemaparan yang dilakukan Nilam dan Winny turut memperkuat kegiatan yang sedang dilakukan oleh FEBI UIN Ar-Raniry melalui kegiatan International Community Engagement, Academic Visit dan Student Mobility di Kuala Lumpur Malaysia, Bangkok Thailand.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved