Konflik Palestina vs Israel
Roket Hantam Dataran Tinggi Golan yang Diduduki Israel, 12 Orang Tewas dan 13 Lainnya Terluka
Sebuah serangan roket di sebuah lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 orang
SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Sebuah serangan roket di sebuah lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 orang, termasuk anak-anak pada Sabtu (27/7/2024).
Pihak berwenang Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan tersebut.
Mereka bersumpah untuk memberikan balasan yang setimpal kepada kelompok asal Lebanon tersebut.
Di sisi lain, Hizbullah telah membantah bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan.
Serangan itu nyatanya menjadi serangan paling mematikan yang pernah menghantam Israel atau wilayah yang dicaplok Israel sejak dimulainya konflik di Gaza.
Serangan tersebut telah meningkatkan ketegangan dalam permusuhan Israel-Hizbullah selama perang Gaza dan dikhawatirkan memicu terjadinya konflik besar antara kedua pihak yang bersenjata lengkap.
Sebagaimana dilansir Reuters, roket tersebut menghantam sebuah lapangan sepak bola di Desa Druze, Majdal Shams, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah yang direbut Israel dari Suriah pada perang Timur Tengah tahun 1967 dan dicaplok dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar negara.
“Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang sejauh ini belum pernah mereka bayar,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah panggilan telepon dengan pemimpin komunitas Druze di Israel, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Hizbullah mengatakan: “Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, dan dengan tegas menyangkal semua tuduhan palsu dalam hal ini”.
Hizbullah sebelumnya telah mengumumkan beberapa serangan roket yang menargetkan posisi militer Israel.
Layanan ambulans Israel mengatakan, sebanyak 13 orang lainnya terluka oleh roket yang menghantam lapangan sepak bola yang pada saat itu dipenuhi oleh anak-anak dan remaja.
“Mereka sedang bermain sepak bola, mereka mendengar sirene dan berlari ke tempat berlindung... mungkin butuh waktu sekitar 15 detik (untuk mencapai tempat berlindung). Tapi mereka tidak bisa mencapai tempat berlindung karena roket menghantam lokasi antara tanah dan tempat berlindung,” kata Mourhaf Abu Saleh, seorang saksi mata.
Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan saat-saat ketika roket menghantam.
Sirene serangan udara terdengar, diikuti oleh ledakan besar dan gambar asap yang membumbung tinggi.
Idan Avshalom, seorang petugas medis dari layanan ambulans Magen David Adom, mengatakan para responden pertama tiba di lokasi yang penuh dengan kehancuran.
“Ada korban di atas rumput dan pemandangannya sangat mengerikan,” katanya.
Netanyahu, yang dijadwalkan akan kembali dari Amerika Serikat ke Israel pada Sabtu malam, mengatakan ia akan memajukan penerbangannya dan mengadakan rapat kabinet keamanan setibanya di sana.
Amerika Serikat, yang telah memimpin upaya diplomatik yang bertujuan untuk meredakan konflik di perbatasan Lebanon-Israel, mengutuk serangan itu sebagai serangan yang mengerikan.
AS lalu menyatakan dukungan mereka untuk keamanan Israel “sangat kuat dan tidak tergoyahkan terhadap semua kelompok teroris yang didukung Iran, termasuk Hezbollah Lebanon”.
"Kami akan terus mendukung upaya untuk mengakhiri serangan-serangan mengerikan di sepanjang Garis Biru, yang harus menjadi prioritas utama,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Garis Biru mengacu pada perbatasan antara Lebanon dan Israel.
Baca juga: Begini Cara Israel Mata-matai Para Komandan Hizbullah, dan Membunuh Mereka Satu per Satu
Israel Akan Gandakan Permukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan
Israel bertujuan menggandakan jumlah permukiman Yahudi Dataran Tinggi Golan dalam kurun lima tahun.
Keputusan tersebut dapat memperkuat cengkeramannya di wilayah yang dicaploknya pada 1981 sebagaimana dilansir Reuters, Senin (27/12/2021).
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengutip pengakuan mantan Presiden AS Donald Trump pada 2019 mengenai kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
Dia mengatakan, Presiden AS Joe Biden tidak menunjukkan tanda akan membalikkan pengakuan dari Trump.
Itulah yang menjadi alasannya untuk menggandakan jumlah pemukim Yahudi di Dataran Tinggi Golan.
Israel Semakin Terang-terangan Mau Mengusir Total Warga Gaza
Artikel Kompas.id
Di bawah cetak biru yang disetujui oleh kabinet, sekitar 7.300 unit rumah akan dibangun di Katzrin dan di komunitas Yahudi yang lebih kecil.
Katzrin merupakan permukiman utama Israel di Dataran Tinggi Golan.
“Tujuan dari keputusan tersebut adalah untuk menggandakan jumlah penduduk (Israel) di Golan di tahun-tahun mendatang, yang berarti penambahan 23.000 orang di daerah tersebut,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri Israel.
Selain itu, dua pemukiman Yahudi baru juga direncanakan dan 4.000 rumah akan dibangun di Dataran Tinggi Golan.
Israel mencaplok Dataran Tinggi Golan seluas 1.200 kilometer persegi pada 1981, sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Suriah menuntut kembalinya dataran tinggi yang strategis tersebut, yang juga menghadap Lebanon dan berbatasan dengan Yordania.
“Tak perlu dikatakan bahwa Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel,” kata Bennett kepada kabinetnya dalam sambutannya.
“Fakta bahwa pemerintahan Trump mengakui itu, dan fakta bahwa pemerintahan Biden menjelaskan tidak ada perubahan dalam kebijakan itu, juga penting,” lanjut Bennet.
Pada Februari, tak lama setelah Biden dilantik sebagai Presiden AS, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada CNN bahwa kendali atas Golan tetap sangat penting bagi keamanan Israel.
Blinken juga mencatat kehadiran kelompok-kelompok milisi yang didukung oleh Iran di Suriah yang merupakan sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Permukiman Yahudi di Golan jauh lebih kecil dibandingkan dengan Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.
Tidak seperti Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan yang lebih terpencil menawarkan kesempatan kerja yang terbatas.
Baca juga: Pagi Ini, Ribuan Peserta Ikuti Jalan Sehat Pilkada
Baca juga: Trump Sebut akan Ada Perang Dunia Ketiga di Timur Tengah jika Kalah pada Pemilu Presiden AS
Baca juga: Resnarkoba Polres Sabang Tangkap Terduga Pelaku Narkotika
Ben Gvir akan Hentikan dan Usir Armada Kapal Terbesar yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza |
![]() |
---|
Israel Ancam Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarganya |
![]() |
---|
IDF Bunuh Abu Ubaida Bersama Istri dan Anak-Anaknya dalam Serangan Rudal di Gaza |
![]() |
---|
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.