Berita Acej Utara
RSUCM Usulkan 716 ASN
Usulan kita untuk tahun depan terkait formasi P3K dan CPNS ke Kemen-PAN RB itu mencapai 716 orang. HARRY LAKSAMANA, Humas RSUCM Aceh Utara
Usulan kita untuk tahun depan terkait formasi P3K dan CPNS ke Kemen-PAN RB itu mencapai 716 orang. HARRY LAKSAMANA, Humas RSUCM Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – RSU Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara mengusulkan formasi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Kontrak Perjanjian Kerja (P3K) ke Kementerian Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB) RI mencapai 716 formasi pada tahun 2025. Usulan tersebut disampaikan melalui Badan Kepegawaian Pembangunan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Utara.
“Usulan kita untuk tahun depan terkait formasi P3K dan CPNS ke Kemen-PAN RB itu mencapai 716 orang,” ungkap Humas RSUCM Aceh Utara, dr Harry Laksamana kepada Serambi, Sabtu (27/7). Karena sampai Juni 2024, jumlah ASN dari P3K dan PNS yang bekerja di rumah sakit Tipe RS Pendidikan sebanyak 440 orang.
Jumlah nakes tersebut, kata Humas RSUCM Aceh Utara, jauh dari memadai untuk melayani masyarakat. “Jumlah ASN belum ideal. ASN baru yang dibutuhkan minimal 546 orang,” ujar dr Harry. Untuk mengantisipasi hal tersebut selama ini, RSUCM juga sudah mengontrak beberapa dokter, dan kemudian beberapa perawat ahli diikutkan dalam pelatihan.
Sedangkan secara keseluruhan jumlah nakes di RSUCM Aceh Utara mencapai 1.303, yang termasuk ASN dari P3K dan PNS sebanyak 440 orang. Sedangkan sisanya 863 orang lagi adalah tenaga sukarela, yang bekerja selama ini tanpa ikatan kontrak resmi dengan Pemerintah. Namun, mereka sudah bekerja 10 sampai 14 tahun lamanya.
Sementara Kepala BKPSDM Aceh Utara, Saifuddin MSP kepada Serambi, kemarin, menyebutkan, jumlah honorer di RSUCM yang sudah diangkat menjadi P3K tahun 2023 berjumlah satu orang. Sedangkan sisa honorer di RSU Cut Meutia berjumlah 17 tenaga kontrak. “Untuk tenaga sukarela dan bakti murni tidak ada data di BKPSDM,” ujar Saifuddin.
Untuk gaji maksimal Rp 1,2 juta untuk sopir dan tenaga kontrak lainnya Rp 750 ribu. Mereka juga mendapat dari sumber lain dari dana bagi hasil program jaminan kesehatan di RSU tersebut. Untuk nakes dari tenaga sukarela, kata Saifuddin, tidak ada SOP yang mengharuskan untuk mengusulkan sisa tenaga sukarela/bakti/honorer guna diangkat menjadi CPNS atau P3K.
Kepala BKSPDM Aceh Utara juga menyebutkan, pihaknya pada tahun 2019 juga pernah mengusulkan formasi CPNS dari disabilitas. “Pernah (formasi untuk disabilitas) tahun 2019,” pungkas Saifuddin.(jaf)
863 Nakes Tanpa Gaji
Informasi lain yang diperoleh Serambi, saat ini di RSU Cut Meutia Aceh Utara didominasi dengan nakes yang bekerja tanpa ada ikatan kontrak atau lebih dikenal dengan tenaga sukarela. Di mana jumlah saat ini sudah mencapai 863 orang. Sebagian besar mereka bekerja sebagai perawat dan sebagian lainnya bekerja pada tenaga administrasi.
Rata-rata mereka sudah bekerja 10 sampai 14 tahun lamanya. Mereka bekerja hanya berharap mendapat jasa pelayanan medis pada akhir bulan, karena tidak memiliki gaji tetap. Parahnya lagi mereka juga tidak bisa mengikuti seleksi P3K sebagai honorer, karena tidak memiliki SK dari Pemkab Aceh Utara.(jaf)
Bakar Ban di Jalan, Demonstran Tunggu Pernyataan Sikap DPRK Langsa |
![]() |
---|
Demo di DPRA Berakhir Ricuh, Terjadi Aksi Lempar & Suara Mercon Saat Magrib |
![]() |
---|
Demo di DPRA kembali Memanas, Bunyi Ledakan Pecah di Tengah Kerumunan Massa |
![]() |
---|
Rektor Umuslim Bireuen Sebut Kenduri Maulid Perkuat Silaturahmi, Tradisi, dan Ekonomi Masyarakat |
![]() |
---|
VIDEO - Ada Bunyi Petasan dari Kerumunan Massa, Polisi Dilempari Batu, Perusuh Kabur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.