Pelajar Keracunan
Polisi Periksa Tujuh Saksi Kasus Keracunan Pelajar di Pidie, Bagini Perkembangan Hasil Uji Lab
Ketujuh saksi yang diperiksa, terdiri dari kepala madrasah, tiga pelajar, satu pedagang nasi dan dua penitip nasi...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Satuan Reskrim Polres Pidie telah memeriksa tujuh saksi, terkait kasus dugaan keracunan terhadap 28 pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro, Kecamatan Tiro.
Tumbangnya sejumlah pelajar setelah menyantap nasi gurih, yang dibeli di kantin kompleks madrasah.
Untuk diketahui, 28 pelajar MTsS yang sempat dirawat di RSUD Tgk Abdullah Syafi'i Beureunuen, kini dilaporkan telah sembuh dan telah beraktivitas belajar seperti biasa.
Kapolres Pidie, AKBP Jaka Mulyana SIK MIK, kepada Serambinews.com, Selasa (30/7/2024) mengatakan, saat ini Satuan Reskrim Polres Pidie telah meminta keterangan tujuh saksi, terkait keracunan 28 pelajar MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro,
Ketujuh saksi yang diperiksa, terdiri dari kepala madrasah, tiga pelajar, satu pedagang nasi dan dua penitip nasi.
Menurutnya, berdasarkan keterangan dari warga, bahwa penitip nasi telah menjual nasi di kantin kompleks MTsS Tgk Chik Dayah Cut Tiro sekitar tiga tahun hingga lima tahun.
"Pengakuan warga, selama ini belum pernah kejadian keracunan, jadi baru sekarang terjadi keracunan setelah sarapn nasi gurih. Pada hari itu anak mereka juga sempat menyantap nasi itu, tapi tidak menimbulkan keracunan," jelasnya.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Pidie, AKP Dedy Miswar MH, kepada Serambinews.com, Rabu (31/7/2024) mengungkapkan, pemeriksaan terhadap ketujuh saksi untuk mengetahui kronologis secara detail pelajar mengalami keracunan saat sarapan pagi dengan mengkonsumsi nasi gurih Rp 2.000 per bungkus.
Kata AKP Dedy, pedagang maupun penitip nasi sangat terkejut saat mengetahui pelajar sakit perut hingga muntah-muntah. Sebab, mereka tidak mengetahui jika anak-anak mengalami muntah-muntah.
"Jadi anak-anak di madrasah tersebut biasa sarapan pagi dengan membeli nasih gurih dan teh poci. Jadi kita belum mengetahui apakah muntah anak-anak akibat nasi atau pun air," kata mantan Kasat Reskrim Polres Pidie Jaya.
Ia menambahkan, sampel makanan dari sisa yang dimakan anak-anak telah dibawa Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Aceh. Sampel makanan itu akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Aceh.
"Namun, hasil uji makanan belum turun dari Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Aceh. Mungkin dalam minggu ini akan turun," pungkasnya. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.