Perang Gaza

Khaled Meshaal, yang Sempat Disuntik Racun oleh Agen Mossad Diperkirakan jadi Pemimpin Baru Hamas

Meshaal kemudian mengumumkan bahwa ia ingin mundur sebagai pemimpin atas ketegangan tersebut dan pada tahun 2017 digantikan oleh wakilnya di Gaza, Han

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/anadoulu agency
Khaled Meshaal diperkirakan akan menjadi pemimpin Hamas yang baru, mulai dikenal di seluruh dunia pada tahun 1997 setelah agen-agen Israel menyuntiknya dengan racun dalam upaya pembunuhan yang gagal di jalan di luar kantornya di ibu kota Yordania, Amman. 

Pada bulan Desember 2012, Meshaal melakukan kunjungan pertamanya ke Jalur Gaza dan menyampaikan pidato utama pada rapat umum peringatan 25 tahun Hamas. Dia belum pernah mengunjungi wilayah Palestina sejak meninggalkan Tepi Barat pada usia 11 tahun.

Saat berada di luar negeri, Hamas menegaskan diri atas saingan sekulernya, Otoritas Palestina yang didukung Barat, yang terbuka untuk merundingkan perdamaian dengan Israel, dengan merebut kendali Gaza dari Otoritas Palestina dalam perang saudara singkat tahun 2007.

Gesekan antara Meshaal dan kepemimpinan Hamas yang berbasis di Gaza muncul atas upayanya untuk mendorong rekonsiliasi dengan Presiden Mahmoud Abbas, yang mengepalai Otoritas Palestina.

Meshaal kemudian mengumumkan bahwa ia ingin mundur sebagai pemimpin atas ketegangan tersebut dan pada tahun 2017 digantikan oleh wakilnya di Gaza, Haniyeh, yang terpilih untuk memimpin kantor politik kelompok tersebut

Baca juga: Pembunuhan Haniyeh Berisiko Seret AS ke dalam Perang Terbuka dengan Iran

, yang juga beroperasi di luar negeri.

Pada tahun 2021, Meshaal terpilih menjadi kepala kantor Hamas di diaspora Palestina.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved