Harga Emas

Harga Emas Naik Lagi Tembus Rp 4,2 Juta per Mayam, Pedagang Ungkap Penyebabnya

"Ada kenaikan Rp 20 ribu dibanding hari sebelumnya. Kini emas murni dijual Rp 4,2 juta per mayam sudah termasuk ongkos buat," kata Daffa

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nur Nihayati
Serambinews.com/Bagus Setiawan
Emas berbagai dibentuk dipajang di salah satu toko emas di Banda Aceh, Selasa (8/2/2022) 

"Ada kenaikan Rp 20 ribu dibanding hari sebelumnya. Kini emas murni dijual Rp 4,2 juta per mayam sudah termasuk ongkos buat," kata Daffa

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Harga emas murni dengan kadar 99A di Banda Aceh dan Aceh Besar kembali mengalami kenaikan Rp 20 ribu per mayamnya.

Muhammad Daffa salah seorang pedagang emas di Jalan T Chik Pante Kulu mengaku, kenaikan Harga emas tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

"Ada kenaikan Rp 20 ribu dibanding hari sebelumnya. Kini emas murni dijual Rp 4,2 juta per mayam sudah termasuk ongkos buat," kata Daffa kepada Serambinews.com, Jumat (2/8/2024).

Dia mengatakan, kenaikan Harga emas yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir, dipicu situasi geopolitik dunia yang saat ini sedang tidak aman. Dimana peperangan antara Israel dengan Palestina, terlebih beberapa hari lalu Pemimpin Hamas, Haniyeh ditembak mati oleh Israel di Iran.

Situasi peperangan yang kian memanas di Timur Tengah, serta peperangan Rusia-Ukraina juga memicu kenaikan harga emas saat ini. Situasi tersebut kemudian diperparah dengan Bank Central Amerika saat ini menurunkan suku bunganya.

"Jadi para pelaku pasar dan investor luar negeri yang bermain di saham dan properti, saat ini mereka memburu dan memborong emas. Dianggap dunia sedang tidak stabil akibat peperangan," ujarnya.

Karena hal itu pula ia mengimbau kepada masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar, agar bisa membeli emas secara perlahan mulai saat ini. "Karena kalau nunggu uang cukup beli hingga 3 atau 6 mayam, biasanya 80 persen itu terpakai. Investasi emas karena menjadi jaminan agar uang kita tidak tergerus inflasi," jelasnya.

Akibat kenaikan harga emas yang terjadi, tingkat pembelian masyarakat juga mulai menurun.

Jika tahunnya sebelumnya secara persentase 80 persen beli dan 20 persen jual emas, kini persentase itu cenderung seimbang 50-50.

"Karena keadaan ekonomi masyarakat. Sementara untuk generasi millennial sejak emas tinggi juga berpengaruh. Mereka kini jarang beli emas lantaran Harga tinggi,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved