Harga Emas

Semakin Melonjak, Harga Emas Antam Tembus Rp 2 Juta

Berdasarkan pantauan di Toko Emas Anugerah, Jalan Ahmad Yani, Kota Kualasimpang, Jumat (19/9/2025), harga emas Antam saat ini menembus Rp 2.095.000.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
EMAS MAHAL - Harga emas di Aceh Tamiang terus menunjukkan tren naik, emas Antam sudah menembus angka Rp 2 juta per gram, Jumat (19/9/2025). 

Berdasarkan pantauan di Toko Emas Anugerah, Jalan Ahmad Yani, Kota Kualasimpang, Jumat (19/9/2025), harga emas Antam saat ini menembus Rp 2.095.000 per gram.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Harga emas di Kabupaten Aceh Tamiang terus menunjukkan tren kenaikan.

Berdasarkan pantauan di Toko Emas Anugerah, Jalan Ahmad Yani, Kota Kualasimpang, Jumat (19/9/2025), harga emas Antam saat ini menembus Rp 2.095.000 per gram.

Sementara itu, emas London murni dijual Rp 6,4 juta per mayam, emas kadar 97 Rp 6,25 juta per mayam, dan emas 22 karat Rp 1,5 juta per gram.

Kenaikan ini cukup terasa dibanding pekan lalu, di mana harga emas London murni masih berada di angka Rp 6,3 juta per mayam.

“Naik drastis, seminggu yang lewat masih Rp 6,3 juta per mayam. Sekarang naik seratus ribu,” ujar Afdal, karyawan Toko Emas Anugerah.

Namun, di tengah kenaikan harga, perputaran transaksi emas justru mengalami penurunan.

Baca juga: Menyala! Harga Emas di Banda Aceh Jumat 19 September 2025 Tembus Rp 6,2 Juta per Mayam

Afdal menjelaskan, dalam sepekan terakhir lebih banyak masyarakat yang menjual emas ketimbang membeli.

Kondisi ini diduga dipengaruhi situasi ekonomi yang sedang lesu.

“Dalam minggu ini surut, masyarakat banyak yang jual, mungkin karena faktor ekonomi,” kata Afdal.

Ia menambahkan, kenaikan harga emas juga berdampak terhadap kebutuhan sosial masyarakat, khususnya bagi kalangan muda yang sedang merencanakan pernikahan.

“Kalau bisa harga turun lagi, kasihan sama anak-anak lajang yang mau nikah, kan perlu emas,” tuturnya.

Kenaikan harga emas ini sejalan dengan tren global, di mana ketidakpastian ekonomi internasional seringkali mendorong harga logam mulia melonjak.

Di tingkat lokal, kondisi tersebut turut mempengaruhi daya beli dan pilihan masyarakat dalam berinvestasi maupun memenuhi kebutuhan adat. (*)

 

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved