Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

AS Mulai Kerahkan Alutsista ke Timur Tengah Saat Israel Dihujani Rudal dan Roket Hizbullah

Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan, bahwa operasi ini menandai operasi pertama pada Senin (12/8/2024).

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Eddy Fitriadi
SERAMBINEWS.COM/Al Mayadeen
Kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah telah melancarakan serangan besar ke wilayah Israel pada dini hari tadi, Senin (12/8/2024) waktu setempat. 

Hizbullah Serang Habis-habisan Israel, Zionis Tak Kuat Hadapi, AS Syok dan Buru-buru Kerahkan Alutsista

SERAMBINEWS.COM – Kelompok perlawanan di Lebanon, Hizbullah telah melancarkan serangan besar pada dini hari tadi, Senin (12/8/2024) waktu setempat.

Serangan habis-habisan yang dilancarkan Hizbullah tersebut mengenai sejumlah sasaran di Israel.

Puluhan ledakan terdengar dari Nahariya hingga daerah Krayot, wilayah utara Israel,

Koresponden kantor berita Al Mayadeen di Lebanon melaporkan bahwa Hizbullah melakukan serangan dengan peluncuran salvo rudal dari Lebanon menuju al-Jalil barat.

Tak lama setelah sejumlah video muncul yang menunjukkan dampak langsung dari puluhan roket di wilayah Israel.

Perlawanan Islam di Lebanon mengaku bertanggung jawab atas operasi tersebut.

Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan, bahwa operasi ini menandai operasi pertama pada Senin (12/8/2024).

Baca juga: Amerika Serikat Kirim Kapal Selam Nuklir ke Timur Tengah Jelang Iran Gempur Israel

Operasi itu menargetkan markas baru Divisi ke-146 di Ga'aton di wilayah utara Israel dengan rentetan rudal Katyusha, merupakan respons terhadap agresi pendudukan Israel terhadap Lebanon selatan, khususnya di kota Maaroub, di mana beberapa korban dilaporkan.

Belum ada laporan lebih lanjut terkait serangan Hizbullah dalam jumlah besar tersebut.

“Para pejuang Perlawanan Islam pada hari Senin, 12-08-2024, membombardir markas komando Divisi 146 yang baru didirikan di Jaatoun dengan rentetan roket Katyusha,” kata pernyataan itu.

Menurut Hizbullah, serangan roket itu juga ditujukan untuk menunjukkan dukungan gerakan Lebanon terhadap warga Palestina di Gaza.

Laproan media Israel, sistem pertahanan udara Iron Dome Israel tidak mampu mencegat sebagian besar rudal Hizbullah.

Serangan itu menyebabkan kebakaran besar di bagian barat Galilea di utara wilayah yang diduduki.

 

AS Buru-buru Kerahkan Alutsista ke Timur Tengah

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin telah mengumumkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah.

Ia juga telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk mempercepat kedatangannya di wilayah tersebut di tengah meningkatnya ketegangan.

Langkah ini diungkapkan oleh Pentagon pada Minggu, menandai pengungkapan publik yang langka mengenai pergerakan kapal selam.

Baca juga: Iran Siap Serang Israel Selama 3-4 Hari dan Tiba-tiba, Anggota Parlemen Iran: akan Terjadi Kejutan

Keputusan tersebut diambil setelah percakapan antara Austin dan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant. 

Dalam panggilan telepon, Gallant menyatakan kekhawatiran bahwa persiapan militer Iran dan proksinya mungkin mengindikasikan serangan skala besar yang akan terjadi terhadap Israel.

 

Pejabat Israel: Serangan Hizbullah Makin Mematikan Dari Hari Ke Hari

Hizbullah sedang meningkatkan operasinya di wilayah Utara, karena serangan-serangan ini menjadi lebih mematikan dan lebih kuat.

Hal itu diungkapkan kepala Dewan Atas al-Jalil Israel, Giora Zaltz pada Sabtu (10/8/2024). 

Zaltz, yang mengepalai otoritas lokal yang mengatur sebagian besar wilayah utara yang diduduki Israel, mengatakan bahwa wilayah-wilayah ini menjadi semakin tidak aman. 

Pejabat itu mengkritik pemerintah pusat Israel, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, atas kebijakannya di utara selama wawancara untuk Perusahaan Penyiaran Israel (KAN).

"Pemerintah Netanyahu menemukan, dalam beberapa minggu terakhir, bahwa ada musuh di perbatasan utara yang disebut Hizbullah dan mereka menunggu tanggapan [Hizbullah] atas pembunuhan komandan (Fouad) Shokor di pinggiran selatan Beirut," jelas Zaltz. 

Ia menekankan bahwa situasi di wilayah utara semakin memburuk dari hari ke hari.

Ia mengatakan, sirine perang di wilayah utara sertiap hari berbunyi dan meraung-raung akibat serangan pesawat tak berawak dan roket Hizbullah.

Pejabat Israel mengungkapkan bahwa puluhan unit perumahan pemukim telah dihancurkan, area yang luas telah dibakar, dan puluhan korban telah tercatat di antara tentara dan pemukim Israel

Selain kerugian material dan manusia yang diderita oleh pendudukan Israel, Zaltz menunjuk pada sektor perawatan kesehatan, perbankan, dan pendidikan yang sama sekali tidak berfungsi di wilayah utara.

Zaltz menegaskan kembali seruannya untuk perubahan radikal dalam strategi pemerintah Israel di wilayah utara yang akan memungkinkan para pemukim yang dievakuasi untuk kembali ke pos-pos kolonial mereka. 

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved