Langsa
Desa Rantau Pauh Atam Miliki Potensi Pengembangan Gula Semut, Dosen Unsam Turun Tangan
Potensi usaha tersebut bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Rantau dan bisa menjadi...
Penulis: Zubir | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Salah satu perguruan tinggi negeri yang fokus di bidang pertanian, Universitas Samudra terus melaksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) sebagai implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
PKM yang dilasanakan Dosen Fakultas Pertanian kali ini bekerjasama dengan Desa Rantau Pauh, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Kegiatan ini mengusung tema ‘Added Value Product Development Dengan Mencari Segmen Pasar Baru Berbasis Spasial Agroindustri Gula Semut’.
Ketua PKM, Ir Hanisah MP, Rabu (14/8/2024), menyampaikan pihaknya melihat UKM Meghegk Betuah memiliki potensi alam yang besar yang bisa menghasilkan produk unggul, yaitu itu gula semut dari nira kelapa.
Potensi usaha tersebut bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Rantau dan bisa menjadi produkung gula.
Bahkan, untuk mendukung potensi salah satu entitas sosial dari 75 Desa Wisata terbaik berkelas dunia yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, M. Sandiaga Uno di Tahun 2023.
“Potensi kelapa yang melimpah dimanfaatkan oleh warga desa untuk produksi gula semut yang dihasilkan dari nira kelapa. Gula semut ini diproduksi skala rumah tangga, kelompok, dan Kelompok Wanita Tani (KWT),” ujar Olivia.
Dia menambahkan, dari informasi yang ada, selama ini para produsen gula semut di UKM Meghegk Betuah untuk pemasaran dipasarkan di pasar tradisional, warung, dan pengepul serta konsumen akhir.
Sebenarnya, gula semut bisa menjadi komoditas yang diminati pasar internasional. Tentu melalui kerjasama dengan perusahaan nasional untuk kegiatan pengolahan lebih lanjut.
"Untuk itu, kami bekerjasama dengan UKM Meghegk Betuah melakukan pendekatan dengan para produsen gula semut agar bisa meningkatkan nilai tambah supaya jangkauan pasar lebih luas,” jelas Olivia.
Pihaknya melihat, terang Dosen Pertanian ini, salah satu produsen gula semut di UKM Meghegk Betuah yaitu KWT Soropati, UKM Meghegk Betuah aktif memproduksi gula semut.
Namun, mereka masih banyak menghadapi kendala dalam produksi gula semut termasuk dalam pemasaraannya.
Maka, melalui KPM Dosen Fakultas Pertanian Unsam ingin berkontribusi meningkatkan nilai lebih dari produk lokal (gula semut) di UKM Meghegk Betuah.
Sementara dalam pelaksanaannya, Tim PKM diketuai Ir. Hanisah, MP dibantu tim pelaksana yakni Silvia Anzhita, Boy Riza Juanda, Kiagus Muhammad Zain Basriwijaya, Rizki Ridha, Iwan Saputra.
Kegiatan ini terlaksana adanya dukungan pendanaan dari LPPM Universitas Samudra, dalam Program PKM skema pemberdayaan berbasis produk tahun 2024.
Sambung Olivia, kegiatan pengabdian kepada masyarakat hadir dengan beberapa tujuan. Pertama, pengembangan produk pangan inovatif dengan added value produk gula semut.
Kedua, peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan dalam pengendalian mutu gula semut.
Ketiga, pengembangan kemasan produk pangan inovatif, dan Keempat peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mitra penentuan segmen baru berbasis spasial.
Secara teknis, pelaksanaan kegiatan berlangsung pada Agustus 2024 yang rutin dilaksanakan 1-2 kali pertemuan.
Kegiatan dilakukan dengan tahap awal sosialisasi mengenai pelaksaaan pengabdian masyarakat dan potensi gula semut untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tahap berikutnya dilakukan dengan pendampingan dan pelatihan secara terstruktur sesuai kebutuhan masyarakat.
Meliputi kegiatan perbaikan mutu produksi, pembuatan kemasan yang lebih praktis dan ekonomis, pembuatan produk, teknis penggunaan alat, dan pemasaran. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.