Berita Bener Meriah
Harga Anjlok, Petani Buang Tomat
“Jangan laba modal saja tidak akan balek dari petani, mengeluh semua petani, karena pupuk mahal, obat-obatan juga mahal.” SABARDI
“Jangan laba modal saja tidak akan balek dari petani, mengeluh semua petani, karena pupuk mahal, obat-obatan juga mahal.” SABARDI, Ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Petani di Bener Meriah mengalami kerugian akibat anjloknya harga tomat. Harga sayuran itu anjlok dari sebelumnya Rp 12.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 2.500/kg.
Akibat anjloknya harga tomat dan kurangnya permintaan pasar, para petani pun melampiaskan kekecewaannya dengan membuang tomat yang baru meraka panen.
Seperti yang terlihat di postingan Facebook Abadi Gayo, yang unggah pada Selasa (13/8/2024). Di mana dalam postingan itu ia mengatakan penyakit tahunan belum juga terobati. Petani di Bener Meriah mengalami kerugian.
Kini harga tomat turun drastis, lebih-lebih harga pupuk untuk saat ini yang tidak bersahabat lagi, hal ini sudah menjadi langganan bagi petani Bener Meriah di setiap tahunnya.
"Tanpa ada solusi apapun dari pemerintahan, bangun cold storage yang telah di Kecamatan Wih Pesam, tidak di fungsikan, malah telah melapuk di telan usia," tulis Abadi Gayo dalam postingan Facebooknya.
Ia menulis lagi seharusnya Pemerintah setempat menjadi titik fokus untuk menangani bagian pemanasan (tomat) yang keluar dari daerah.
"Sebenarnya Kabupaten Bener Meriah bukan krisis sumber daya alamnya, tapi krisis sumber pemikiran, apakabar pak Baong, Rakyat merugi," demikian tulisnya dalam foto yang diduga warga sedang membuang tomat.
Sementara Ketua Asosiasi Pedagang Sayur Bener Meriah (APSMB), Sabardi, saat dikonfirmasi TribunGayo.com, membenarkan peristiwa petani membuang tomat tersebut. Menurutnya, harga tomat saat ini telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dimana biasanya, harga beli tomat ditingkat petani Rp 10.000 per kilogran sampai dengan Rp 12.000 per kilogram.
Sekarang ini, harga tomat di Bener Meriah hanya Rp 2.500 rupiah per kilogram sampai dengan Rp 2.000 per kilogram. "Harga ini, jangan laba modal saja tidak akan balek dari petani, mengeluh semua petani, karena pupuk mahal, obat-obatan juga mahal, harga tomat saat ini cukup Rp 2.500," ucapnya.
Dikatakan, hampir setiap tahun tanpa ada perhatian dari pemerintah daerah. Pemerintah hanya omong-omong saja, hanya bisa memberikan angin surga bagi para petani.
"Ada perhatian pemerintah, tapi cuma omong-omong aja bisa nya, kasih angin surga bagi petani, apalagi Pj Bupati Bener Meriah sekarang, Pak Baong pernah mengatakan tomat dari Gayo, Aceh lah umumnya tidak bagus, asam rasanya, cepat busuk, sungguh para pejabat bupati sama sekali tidak memperhatikan para petani di bidang pertanian, termasuk juga DPRK," ucapnya.(b)
Rumah Warga di Bener Meriah Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 300 Juta |
![]() |
---|
Tuntut Kejelasan Status, Puluhan Honorer Datangi DPRK Bener Meriah |
![]() |
---|
GEGER, Jasad Seorang Pria Ditemukan Membusuk di Dalam Rumah |
![]() |
---|
Sosok Ayah yang Bunuh Anak Kandung di Bener Meriah, Korban Luka Bacok di Kepala hingga Tangan |
![]() |
---|
Miris, Seorang Ayah di Bener Meriah Tega Bunuh Anak Kandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.