Kesehatan

Tak Banyak yang Tahu, Selain Diabetes Melitus Juga Ada Diabetes Insipidus, Waspadai Gejalanya

Diabetes bisa sangat berbahaya karena kerap memicu komplikasi dan jadi 'pintu masuk' berbagai penyakit lain.

Editor: Amirullah
xb100/FREEPIK
Ilustrasi diabetes 

SERAMBINEWS.COM  - Saat ini diabetes masih menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia.

 Diabetes merupakan penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia.

Diabetes bisa sangat berbahaya karena kerap memicu komplikasi dan jadi 'pintu masuk' berbagai penyakit lain.

Selain diabetes melitus juga ada kondisi bernama diabetes insipidus.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraian mengenai perbedaan keduanya.

Diabetes melitus adalah masalah gula darah

Diabetes melitus merupakan bentuk diabetes yang paling umum dikenal.

Diabetes melitus terdiri dari beberapa jenis, termasuk diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Masalah utama diabetes melitus adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengelola kadar glukosa darah secara efektif.

Hal ini disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi (tipe 1), resistensi insulin (tipe 2), atau perubahan hormon selama kehamilan (diabetes gestasional).

Gejala Diabetes Melitus

Jika Anda mengalami gejala seperti rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, kelelahan ekstrem, penglihatan kabur, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, Anda mungkin menderita diabetes melitus.

Gejala-gejala ini muncul karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urin, yang mengakibatkan dehidrasi dan rasa haus yang terus-menerus.

Diabetes insipidus penyakit langka

Diabetes insipidus tergolong langka dan terjadi ketika ginjal tidak mampu menyimpan air.

Kondisi ini ditandai dengan masalah pada kemampuan tubuh untuk mengatur keseimbangan cairan.

Gangguan ini tidak terkait dengan kadar gula darah, melainkan pada ketidakmampuan ginjal untuk mengonsentrasikan urine, yang menyebabkan rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan.

Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh masalah pada hormon antidiuretik (ADH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari atau masalah pada respons ginjal terhadap hormon ini.

Dua jenis utama adalah diabetes insipidus sentral, yang disebabkan oleh kekurangan ADH, dan diabetes insipidus nefrogenik, di mana ginjal tidak merespons ADH dengan baik.

Gejala diabetes insipidus

Gejala diabetes insipidus meliputi rasa haus yang kuat dan terus-menerus, produksi urin encer dalam jumlah besar, dan sering buang air kecil di malam hari.

Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit jika tidak ditangani dengan benar.

Tidak seperti diabetes melitus, diabetes insipidus tidak melibatkan kadar gula darah tinggi melainkan masalah keseimbangan cairan dan regulasi hormon.

Cara mengetahui perbedaannya

Membedakan antara diabetes melitus dan diabetes insipidus memerlukan kombinasi penilaian gejala dan pengujian medis.

Jika Anda mengalami gejala seperti rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan yang signifikan, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

Tes darah sangat penting dalam mendiagnosis diabetes melitus.

Tes ini mengukur kadar glukosa dan menilai seberapa baik tubuh Anda mengelola gula.

Tes umum meliputi tes glukosa darah puasa, tes HbA1c, dan tes toleransi glukosa oral.

Untuk diabetes insipidus, tes urin dan tes darah untuk mengukur kadar natrium dan kalium digunakan.

Tes kekurangan air dapat dilakukan untuk melihat bagaimana tubuh Anda merespons pembatasan cairan.

Apa komplikasinya?

Diabetes melitus dan diabetes insipidus dapat menyebabkan komplikasi yang berbeda.

Untuk diabetes melitus, komplikasinya meliputi penyakit kardiovaskular, neuropati, retinopati, dan nefropati akibat kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan yang memengaruhi pembuluh darah dan saraf.

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengakibatkan kondisi yang parah seperti serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Diabetes insipidus, meskipun tidak memengaruhi gula darah, dapat menyebabkan komplikasi seperti dehidrasi parah, ketidakseimbangan elektrolit, dan kerusakan ginjal akibat buang air kecil yang berlebihan dan kehilangan cairan.

Tips pencegahan

Untuk diabetes melitus, menjaga gaya hidup sehat dengan memantau kadar gula darah secara teratur, diet seimbang, dan pengobatan yang diresepkan adalah kuncinya.

Melakukan aktivitas fisik yang Anda sukai dan mengelola stres juga dapat membantu menjaga kadar glukosa darah tetap terkendali.

Penanganan diabetes insipidus meliputi menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mematuhi aturan minum obat yang diresepkan dokter.

Penting juga untuk memantau asupan dan pengeluaran cairan guna menghindari dehidrasi dan memastikan tubuh tetap seimbang.

 

Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com dengan judul Selain Diabetes Melitus Juga Ada Diabetes Insipidus, Kenali Gejala dan Perbedaannya

Baca juga: Ternyata, Apel Hijau Bantu Tekan Resiko Diabetes dan Kanker, Simak Ulasannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved