Berita Pidie

Tujuh Bayi Temani Ibunya di Lapas Perempuan Sigli, Tidak Boleh Dirawat Keluarga, Ini Alasannya

" Saat ini, warga binaan berjumlah 160 orang sebagai penghuni Lapas Perempuan Kelas II B Sigli. Tujuh bayi mendampingi ibunya," Kasi Binaan

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
Freepik
Ilustrasi Bayi 

" Saat ini, warga binaan berjumlah 160 orang sebagai penghuni Lapas Perempuan Kelas II B Sigli. Tujuh bayi mendampingi ibunya," Kasi Binaan

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Jumlah narapidana atau kerap disebut warga binaan yang menjalani hukuman di Lapas Perempuan Kelas II B Sigli, Pidie mencapai 160 orang. 

Ternyata tujuh penghuni lapas tersebut masih bayi, yang menemani ibunya menjalani hukuman di bawah jeruji besi.

Ibunya melakukan perbuatan melawan hukum seperti narkotika, korupsi, pembunuhan dan kasus kriminal lainnya.

Untuk diketahui, jumlah napi Lapas Perempuan Kelas II B Sigli yang memperoleh remisi berjumlah 134 orang. Remisi yang diperoleh satu bulan hingga tiga bulan. 

Kecuali warga binaan menjalani hukuman seumur hidup tidak memperoleh remisi.

" Saat ini, warga binaan berjumlah 160 orang sebagai penghuni Lapas Perempuan Kelas II B Sigli. Tujuh bayi mendampingi ibunya," Kasi Binaan Anak Didik dan Kegiatan Kerja atau Binadik Lapas Perempuan Kelas Shinta, kepada Serambinews.com, Sabtu (17/8/2024).

Ia menyebutkan, tujuh bayi yang mendampingi ibunya di dalam lapas, tercatat dua bayi melahirkan di lapas dan lima bayi bawaan ibunya. 

Kata Shinta, bayi yang mendampingi ibunya di lapas berusia tiga tahun ke bawah. Jika bayi tersebut telah berumur tiga tahun ke atas maka tidak boleh lagi diasuh ibu kandunya di Lapas Perempuan Kelas II B Sigli. 

" Bayi berumur tiga tahun ke atas harus dititipkan sama keluarganya," ujarnya.

Ia menjelaskan, asupan gizi bayi selama di lapas disediakan sebagai pendamping asi. Begitu juga, pelayanan kesehatan terhadap bayi dan ibunya, lapas bekerjasama dengan Puskesmas Kota Sigli. 

Petugas puskesmas kota rutin setiap bulan bekunjung ke Lapas Perempuan Kelas II B Sigli. 

Warga binaan memiliki bayi berasal dari.Meulaboh dan Kota Banda Aceh.

" Di lapas kita memiliki perawat sendiri yang tiap saat memberikan pelayanan kesehatan, terhadap kesehatan bayi," kata Shinta. 

Ia menyebutkan, saat ini jumlah warga binaan di lapas bertambah sejak beberapa bulan terakhir ini. Penambahan itu terjadi karena adanya pemindahan warga binaan dari UPT Bereuen, Lhokseumawe, Takengon dan lainnya. 

Kata Shinta, Lapas Perempuan Kelas II B Sigli tercatat  lapas terbesar di Aceh. Sehingga narapidana dari UPT kabupaten/kota di pindah ke lapas tesebut. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved