Perang Gaza

Kali Ini, Iran tak Main-main akan Serang Israel dengan Kekuatan Penuh, Tinggal Menunggu Waktu

Rezim Zionis yang palsu dan membunuh anak-anak melanjutkan kebodohannya dan menjadi martir Haniyeh di tanah Iran Islam, dan kami akan menanggapinya pa

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/AFP
Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa rezim Israel akan menerima tanggapan yang lebih kuat dari Iran atas pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. 

SERAMBINEWS.COM - Wakil Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa rezim Israel akan menerima tanggapan yang lebih kuat dari Iran atas pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

"Rezim Zionis yang palsu dan membunuh anak-anak melanjutkan kebodohannya dan menjadi martir Haniyeh di tanah Iran Islam, dan kami akan menanggapinya pada waktu dan tempat yang tepat," kata Brigadir Jenderal Ali Fadavi pada hari Senin.

"Kami akan menentukan waktu dan cara hukuman," katanya, seraya menambahkan bahwa pembalasan darah Martir Haniyeh pasti akan dilakukan.

"Rezim Zionis yang merebut kekuasaan melakukan kejahatan besar dengan membunuh Martir Haniyeh, dan kali ini akan dihukum lebih berat dari sebelumnya", tegas Fadavi.

Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya menjadi martir setelah kediaman mereka menjadi sasaran di Teheran pada 31 Juli, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh IRGC.

Baca juga: Makin Biadab, Israel Kembali Bantai 52 Warga Gaza, Termasuk Anak-anak dan Warga Sipil yang Mengungsi

Mengeluarkan pernyataan, Korps Garda Revolusi Islam mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika.

Menanggapi tindakan teror Israel, para pejabat tinggi Iran bersumpah untuk memberikan tanggapan yang tepat terhadap rezim Zionis, dengan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, bahwa dengan membunuh Ismail Haniyeh, rezim Israel telah mempersiapkan landasan. untuk hukuman berat bagi dirinya sendiri.

Sebelumnya pada bulan Agustus, penasihat politik Pemimpin Revolusi Islam Laksamana Muda Ali Shamkhani melalui platform media sosial X, sebelumnya Twitter, menulis bahwa persiapan telah dilakukan untuk menghukum berat rezim yang hanya memahami bahasa kekerasan.

Satu-satunya tujuan rezim Israel dalam membunuh para penyembah sekolah Al-Tabin di Gaza dan membunuh martir Ismail Haniyeh di Iran adalah untuk mencari perang dan membuat negosiasi gencatan senjata gagal, tulis Shamkhani.

Persiapan untuk hukuman berat terhadap rezim Israel telah dilakukan setelah proses hukum, diplomatik, dan media, tambahnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved