Perang Gaza

Makin Biadab, Israel Kembali Bantai 52 Warga Gaza, Termasuk Anak-anak dan Warga Sipil yang Mengungsi

Hamas menuduh pemerintah Israel melakukan "perang pemusnahan" setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza, yang melindungi ribuan war

Editor: Ansari Hasyim
Anadolu Agency
Warga Palestina mengumpulkan jenazah korban pemboman Israel di Jalur Gaza. Setidaknya 100 warga Palestina tewas pada Sabtu (10/8/2024) subuh ketika militer Israel (IDF) mengebom sekolah Al-Taba'een di lingkungan Al-Daraj di timur Kota Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Sumber medis melaporkan kepada Al Jazeera bahwa 52 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel tanpa henti di seluruh Jalur Gaza sejak fajar. 

Di antara korban jiwa adalah satu orang yang tewas akibat penembakan Israel di daerah Asdaa, barat laut Khan Yunis, tempat para pengungsi mencari perlindungan. 


Sembilan lainnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan di pasar Deir al-Balah di Gaza tengah. Pendudukan Israel terus menargetkan tempat penampungan di seluruh Jalur Gaza.

Hamas menuduh pemerintah Israel melakukan "perang pemusnahan" setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza, yang melindungi ribuan warga sipil yang mengungsi, menewaskan sedikitnya 12 orang. 

Baca juga: AS tak Mampu Tundukkan Netanyahu Agar Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Serangan ini terjadi ketika anak-anak sedang melakukan aktivitas di dekat sekolah. 

Pejabat pertahanan sipil di Gaza menegaskan bahwa serangan terhadap sekolah Mostafa Hafez menambah jumlah korban tewas warga sipil. 

Kemarin saja, pasukan Israel menargetkan sekolah-sekolah yang menampung pengungsi, menewaskan 36 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, di pusat-pusat pengungsian.

Meskipun ada klaim dari AS. Menteri Luar Negeri mengenai upaya perdamaian yang sedang berlangsung, kampanye militer Israel berlanjut dengan dukungan penuh AS, mengabaikan upaya global untuk mengakhiri agresi.

Selama sepuluh setengah bulan terakhir, konflik tersebut telah mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian, setengahnya adalah perempuan dan anak-anak, dan sekitar 110.000 orang terluka.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved