Bireuen
Jelang Festival Rapai Bireuen Meuseuraya, Panpel Matangkan Persiapan
"Hari ini kami menggelar rapat untuk mematangkan pelaksana festival dan saat ini persiapan pembukaan dan perlombaan sudah clear atau selesai...
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Festival Rapai Bireuen Meuseuraya diselenggarakan Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kabupaten Bireuen, berlangsung Sabtu dan Minggu (24-25/8/2024).
Agar suksesnya festival tersebut, panitia pelaksana Jumat (23/8/2024) gelar rapat bersama untuk mematangkan pelaksanaan acara. Festival akan berlangsung di dilapangan bola Pulo Kiton, Kecamatan Kota Juang.
Wakil Ketua DKA Bireuen, Syeh Mulyadi dalam rapat bersama di lokasi kegiatan mengatakan, kegiatan digelar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang akan dibuka Pj Bupati Bireuen, Jalaluddin, SH MM dan para dihadiri pejabat terkait.
"Hari ini kami menggelar rapat untuk mematangkan pelaksana festival dan saat ini persiapan pembukaan dan perlombaan sudah clear atau selesai persiapannya," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DKA Bireuen, H Mukhlis, ST melalui Ketua pelaksana Fauzan, SPd mengatakan, festival ini diikuti 17 tim rapai perwakilan dari 17 kecamatan. "Pesertanya 17 tim, satu tim terdiri dari 16 orang, saat open ceremoni semua tim rapai tampil untuk melaksanakan rapai massal," ujarnya.
Fauzan mengharapkan kepada para peserta sebagai perwakilan kecamatan untuk dapat hadir tepat waktu, dalam festival penampilan peserta dinilai dewan juri untuk memilih peserta yang terbaik dan berhak mendapat hadiah disediakan panitia pelaksana.
Melalui festival diharapkan dapat melestarikan kesenian budaya Aceh yaitu rapai baik di kecamatan maupun di gampong - gampong di Bireuen. "DKA Bireuen sebagai organisasi di bidang kesenian ingin menggugah masyarakat untuk menggalakkan budaya peh rapai ini,” sebutnya.
Selain itu juga dengan pelaksanaan acara di tempat terbuka atau lapangan Pulo Kiton yang berada di pusat Kota Bireuen ini, diharapkan nantinya banyak masyarakat yang dapat hadir untuk menyaksikan penampilan tim tapi tersebut.
"Kemudian juga dapat menghidupkan ekonomi masyarakat atau pedagang asongan yang ingin berjualan aneka macam makanan maupun minuman untuk para pengunjung di sekitar lokasi festival berlangsung selama dua hari tersebut," jelas Fauzan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.