Info BKKBN Aceh

Kaper BKKBN Aceh Ingatkan Pentingnya Cegah Anemia kepada Mahasiswa UTU

BKKBN Aceh, Safrina Salim, memberikan kuliah perdana kepada sekitar 500 mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU), pada Kamis (22/8/2024).

Editor: IKL
IST
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, memberikan kuliah perdana kepada sekitar 500 mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU), pada Kamis (22/8/2024) 

SERAMBINEWS.COM,MEULABOH - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, memberikan kuliah perdana kepada sekitar 500 mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU), pada Kamis (22/8/2024), di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan dibuka oleh Rektor UTU,  Prof. Dr. Ishak, M.Si dan dihadiri anggota Ombudsman RI, Datang S. Suharmawijaya, dan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Aceh, Dian Rubianty. 

Dalam sambutanya, Rektor mengucapkan terimakasih kepada BKKBN dan Ombudsman yang telah memberi kuliah perdana kepada mahasiswa barunya. Dan kehadiran BKKBN dan Ombudsman menurutnya di UTU, menurutnya terlah memberi warna baru dalam pendidikan berkarakter dan bagaimana keberlangsungan kehidupan anak bangsa dengan pola hidup sehat. 

Baca juga: UUI Teken MoU dengan BKKBN Aceh, Sukseskan Program Bangga Kencana

"Apa yang nanti disampaikan ini langkah awal bagi anak-anak kami di dalam menata kehidupannya di masa akan datang. Sehingga anak-anak kami tidak menjadi penonton di negerinya sendiri, sebab  mereka berkualitas, berkarakter, sehat, dan berdaya saing tinggi. Mereka adalah pemimpin masa depan Aceh  dan Indonesia akan datang," ucap Rektor.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, telah dua kali memberi kuliah umum terkait program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di universitas jantung hati masyarakat Aceh Barat Ini. Di lawatan keduanya, Safrina  memberi materi berjudul "Menuju Generasi Emas Indonesia 2045 Melalui Pencegahan Anemia dan Stunting".

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, memberikan kuliah perdana kepada sekitar 500 mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU), pada Kamis (22/8/2024)
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim, memberikan kuliah perdana kepada sekitar 500 mahasiswa baru Universitas Teuku Umar (UTU), pada Kamis (22/8/2024) (IST)

Kaper menjelaskan,  pada 2045, Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia diproyeksi 70 persen nya dalam usia produktif  yaitu 15 hingga 64 tahun.  Sedangkan sisanya 30 % merupakan penduduk yang tidak produktif yaitu usia 14 tahun kebawah.

Ia menyebutkan jumlah penduduk  indonesia 278.696,2 juta jiwa dengan rincian laki-laki 140.786,8 juta jiwa dan perempuan 137.909,4 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk Aceh  5.459,8 juta jiwa, kaki-laki  2.728,2 juta jiwa dan perempuan  2.731,6  juta jiwa (data Siperindu). 

"Visi Indonesia Emas 2045 yakni menjadi Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan. Guna mewujudkan visi tersebut, saya mengajak adek-adek mahasiswa UTU untuk peduli stunting. Kenapa kita harus peduli? Karena stunting tudaknsaja mengrogoti kesehatan tetapi juga kecerdasan," tutur Safrina.

Baca juga: Kepala BKKBN Hadiri Harganas 2024: Hati-Hati Toxic Relationship Penyebab Perceraian

Selanjutnya ia memaparkan peran BKKBN di dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia  dan Aceh khususnya yaitu melalui pencegahan anemia dan stunting. Sebab, kata Safrina, generasi emas yang  generasi yang sehat, berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi. 

"Salah satu penyebab stunting  adalah kuramgnya asupan gizu pada ibu selama hamil. Untuk itu perlu terus dilakukan edukasi gizi dan anemia kepada para remaja putri khususnya. Sebab anemia akan memberikan dampak penurunan kekebalan tubuh, juga menurunnya konsentrasi,  prestasi belajar, kebugaran, dan produktivitas," paparnya.

Safrina menyebutkan usia remaja 15 hingga 24 tahun mengalami anemia sebesar 32?n usia lima hingga 14 tahun sebesar 26 % .  "Dengan melakukan pencegahan anemia, kitabtelah melakukan upaya pencegahan stunting," imbuhnya.


 Anggota Ombudsman RI, Datang S. Suharmawijaya yang menyampaikan Materi berjudul "Mengawal Layananan Publik Berkualitas Mencetak Generasi Berintegritas, menegaskan, bahwa untuk mencetak generasi emas perlu diperhatikan kualitas  pendidikan dan  kesehatan. Pendidikan, kata Dadang, tugasnya Ombudsman, sedangkan kesehatan BKKBN.

"Kita mempersiapkan mahasiswa UTU adaptive behavior. Menyiapkan salah satunya cari titik terlemah dari rantai kita dan letak nya rantai terpenting adalah di pendidikan dan kesehatan. Pendidikan menjadi rantai yang harus diperkuat ombudsman dan BKKBN menguatkan kesehatan " kata Dadang.

Dadang mengatakan, pintar terdidik dan souver nya bagus, tetapi  kalau kesehatannya lemah, tidak bagus juga. " Investasi terbaik kita di sini. Kita ingin mendorong kedua ini menjadi sesuatu yang baik. Sehingga remaja mampu Menghadapi tantanga," ujarnya.

Baca juga: BKKBN Aceh Peringati Hari Keluarga Nasional di Nagan Raya

Lanjut Dadang, orangtua tua harus hebat di dalam mendidik anak dan memberi teladan yang baik bagi anak. Ia memisalkan saat orangtua mengajak sholat bukan dengan memerintah, tetapi dengan ajakan melakukannya bersama.  Sedangkan terkait tantangan, Dadang mengatakan, anak-anak harus dididik sesuai dengan zamannya. "Kita tidak bisa memprediksi masa anak-anak kita kedepannya gimana. Masa depan kita tidak sama nanti yang dihadapi anak-anak masa kini. Jadi didik lah anak sesuai zamannya," kata Dadang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved